Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
19 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
19 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
13 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dampak Satlak Prima Bubar, Yayuk: Beberapa Cabor Resah Akibat Tanpa Kejelasan

Dampak Satlak Prima Bubar, Yayuk: Beberapa Cabor Resah Akibat Tanpa Kejelasan
Azhari/GoNews.co
Minggu, 05 November 2017 18:46 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR-RI, Yayuk Basuki menilai terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2017 yang bertujuan memotong birokrasi dengan membubarkan Program Indonesia Emas (Prima) tidak menyelesaikan persoalan tetapi malah menimbulkan banyak persoalan.

"Kan, saya sudah mengingatkan saat ini bukan waktu yang tepat membubarkan Satlak Prima. Masa transisi itu butuh waktu sedangkan waktu persiapan Indonesia menghadapi Asian Games 2018 sangat mepet," kata Yayuk Basuki di Jakarta, Minggu (5/11/2017).

Usai Prima dibubarkan, kata Yayuk, beberapa cabang olahraga (cabor) resah karena tidak adanya kepastian. Sebagai contoh, ia mempertanyakan nama-nama atlit yang sudah masuk dalam Surat Keputusan (SK) yang dibuat Satlak Prima masih berlaku atau ada penambahan lagi.

Kemudian, Yayuk menyebut bagaimana dengan biaya akomodasi yang masih belum selesai dan kejelasan try out.

"Saya kan terus mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Ada sejumlah cabor terpaksa membatalkan try out karena ketidakjelasan," tegas Yayuk.

"Dalam kondisi ini atlit yang menjadi korban. Mereka dituntut berprestasi tetapi segala kebutuhannya tidak terpenuhi," tambahnya.

Yang lebih membingungkan lagi, kata Yayuk, tentang keberadaan KONI Pusat. "Di awal, pemerintah sudah menegaskan tidak ada pergantian institusi lain yang mengisi posisi Satlak Prima. Tetapi, KONI yang berperan hanya sebatas pengawas dalam Perpres sepertinya ingin menggantikan posisi Satlak Prima," tandasnya.

Dalam masalah ini, Yayuk meminta Menpora Imam Nahrawi bersikap tegas agar polemik tidak berkepanjangan.

"Menpora harus mengingatkan dalam Perpres nomor 95 Tahun 2017, KONI hanya sebagai pengawas. Saya berharap jangan lagi ada statement yang membuat cabor itu semakin bingung. Soal dana pembinaan langsung saja diserahkan ke induk-induk organisasi olahraga (PB/PP)," kata Yayuk. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/