Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
20 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
4
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
5
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
20 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DPD RI Soroti Hilangnya Pupuk Bersubsidi dari Beberapa Kios di Jawa Timur

DPD RI Soroti Hilangnya Pupuk Bersubsidi dari Beberapa Kios di Jawa Timur
Istimewa.
Minggu, 05 November 2017 23:21 WIB
SURABAYA - Anggota komite ll DPD RI Ahmad Nawardi menyoroti hilangnya pupuk bersubsidi dari kios. Pupuk produksi PT Petrokimia tersebut hilang dari kios dan berpindah ke toko-toko umum dengan harga jual yang sangat tinggi.

Nawardi menyatakan sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Menurutnya, tidak seharusnya pupuk bersubsidi hilang ditingkat kios. Apalagi saat ini adalah waktu tanam yang sangat penting bagi petani untuk mendapatkan pupuk bersubsisi.

?"Jika benar pupuk bersubsidi hilang bisa diduga ada permainan di level tertentu,” ujarnya.

Ketua HKTI Jatim ini tidak bisa memastikan siapa yang memainkan pupuk bersubsidi sehingga menyusahkan petani miskin tersebut.

Yang pasti lanjutnya, PT Petrokimia harus bertanggung jawab mulai produksi sampai distribusi. Petrokimia harus bisa memastikan bahwa pupuk tersebut sampai di tangan petani yang membutuhkan.

Kelangkaan maupun hilangnya pupuk bersubsidi di kios maupun di pasaran sering terjadi terutama saat musim tanam tiba.

Seharusnya PT Petrokimia belajar dari kasus kasus sebelumnya dan melakukan evaluasi terus menerus demi memberikan pelayanan kepada petani.

"Sampai saat ini kita tidak pernah tahu secara pasti berapa jumlah produksi pupuk bersubsidi yang di produksi PT Petrokimia. Bagaimana distribusinya. Perusahaan plat merah ini cenderung tertutup dan tidak terbuka,” tuturnya.

Karena itu, mantan wartawan tempo ini meminta kementerian BUMN dan pertanian turun tangan untuk mengatasi kelangkaan tersebut dan memanggil PT Petrokimia. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/