Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
8 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
5 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Umum

Dua Bocah Keluarga Miskin di Kutablang Bireuen Ini Alami Penyakit Kulit

Dua Bocah Keluarga Miskin di Kutablang Bireuen Ini Alami Penyakit Kulit
Dua bocah miskin Radiansyah (11) dan adiknya Wulan Zaskia (5), warga Geulanggang Meunjee, Kuta Blang, Bireuen menderita penyakit kulit di sekujur tubuh. [Istimewa]
Jum'at, 17 November 2017 16:02 WIB
Penulis: Joniful Bahri

BIREUEN - Dua bocah, anak pasangan Ridwan Dahlan (65) dan Syarimah Hasan (50), warga miskin di Gampong Geulanggang Meunjee, Kacamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Aceh mengalami penyakit kulit.


Hingga kini kedua bocah ini bernama Radiansyah (11) dan adiknya Wulan Zaskia (5), menderita penyakit kulit di sekujur tubuh. Bahkan kulitnya mulai terkelupas dan luka.

Menurut Ridwan kepada wartawan, Jumat (17/11/2017) kedua anaknya sudah pernah berobat ke dokter spesialis kulit di Lhokseumawe, tetapi hingga kini belum sembuh.

Pertama kejadian saat Ia masih kecil dan keduanya mulai gatal-gatal serta di tubuhnya  tumbuh bintik merah-merah. Sekarang mulai parah dan kulitnya mulai terkelupas,” katanya.
 
Selanjutnya tambah Ridwan, pada 2007 sempat dibawa untuk berobat ke dokter spesialis di Lhokseumawe selama 5 hari sekali, namun sekarang tidak ada lagi biaya pengobatan.

"Belakangan biaya untuk pengobatan keduanya terhenti, apalagi saya tak lagi bekerja karena harus menjaga keduanya,” tutur Ridwan yang mengaku sebelumnya dirinya bekerja sebagai sopir truk.

Sementara itu seorang pemeherti sosial masyarakat, Dani Geulanggang kepada GoAceh mengaku, dirinya sempat menemui kedua bocah itu. Menurutnya, untuk pengobatan kedua bocah ini harus mendapatkan rekomendasi dokter guna menjalani perawatan lebih lanjut.
 

Sebelumnya kata Dani, keterangan perawat bagian penyakit kulit di rumah sakit pelat merah itu, bocah ini pernah mendapatkan perawatan, namun setelah itu tidak datang lagi.

"Dulu kedua anak ini pernah dirawat di rumah sakit dr Fauziah Bireuen, namun setelah itukeduanya tidak pernah dibawa lagi, akhirnya penyakitnya tambah parah,” terangnya.

Diakuinya, pihak dokter meminta kedua bocah ini untuk dirawatsupaya ada penanganan yang lebih baik"Tapi pihak keluarga tidak mau dengan alasan tidak ada yang menjaga dan tidak ada uang selama menjelani perawatan. Terakhir dokter juga menyerankan agar pihak keluarga dapat mengambil obat untuk kedua bocah ini,” terangnya.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/