Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
15 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Umum

Menko Kemaritiman: Sail Sabang juga Diikuti 2 Kapal Tiang Tinggi

Menko Kemaritiman: Sail Sabang juga Diikuti 2 Kapal Tiang Tinggi
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjahitan
Selasa, 21 November 2017 06:01 WIB

JAKARTA - Sail Sabang merupakan rangkaian dari Sail Indonesia seri ke-9 yang diluncurkan pertama kali di Bunaken Manado tahun 2009 kemudian diikuti oleh Sail Banda 2010, Sail Wakatobi Belitung 2011, Sail Morotai 2012, Sail Komodo 2013, Sail Raja Ampat 2014, Sail Teluk Tomini 2015, dan Sail Selat Karimata 2016.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengatakan, kegiatan Sail Sabang tahun ini bukan sekadar kegiatan pelayaran wisata biasa, namun pemerintah memiliki sebuah misi dan harapan yang besar dalam setiap rangkaian kegiatan sail.

"Kami ingin kegiatan pariwisata yang ada di setiap kegiatan Sail dapat menjadi trigger percepatan pembangunan di kawasan penyelenggara sail, baik infrastruktur maupun ekonominya," ucap Luhut Panjahitan pada pelepasan Pelayaran Sail Sabang 2017 di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (20/11/2017)

Pemerintah ingin Indonesia dibangun dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. "Manisnya" buah pembangunan tidak boleh lagi hanya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Jawa namun harus pula dibagi adil dengan masyarakat di seluruh Indonesia.

Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dengan potensi ekonomi maritim yang mencapai 1,33 triliun US Dolar per tahun, Indonesia pastinya memiliki banyak potensi wisata maritim yang amat potensial.

"Keindahan khas tropis yang memukau, kekayaan budaya, dan beragamnya aset bahari di negara kita jika dikelola dengan baik pasti akan memberikan efek positif yang sangat luar biasa besarnya," sebut Menko Kemaritiman.

Saat ini sektor pariwisata telah memberikan kontribusi pengahasil devisa Nomor 2 di Indonesia setelah sektor minyak sawit, dan diperkirakan akan menjadi penghasil devisa Nomor 1 pada 2019.

Oleh karenanya, pemerintah terus bergerak memperkenalkan keindahan dan kekayaan maritim Indonesia di mata dunia. Salah satunya adalah dengan acara Sail Indonesia yang tahun ini diselenggarakan di Sabang, Provinsi Aceh.

"Pelaksanaan sail tahun ini saya rasa cukup unik, karena ada dua kapal layar tiang tinggi yang ikut dalam misi pelayaran menuju ke Sabang. Dua buah kapal ini, KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci merupakan kapal layar kebanggaan kita. Kapal yang menjadi "kawah candradimuka" bagi para taruna Angkatan Laut untuk menempa mental dan fisik mereka agar memiliki watak dan sifat seperti Bima yang rela, patuh, waspada, eling dan rendah hati. Dengan kedua kapal ini, kita dapat membuktikan bahwa Indonesia memiliki darah pelaut yang ulung," urai Luhut Panjahitan.

Perjalanan menuju Sabang kali ini merupakan perjalanan terakhir yang menjadi puncak purna tugas bagi KRI Dewaruci yang telah mengemban misi pelatihan dan budaya bagi negara selama 64 tahun.

Dalam pelayaran terakhirnya ini, KRI Dewaruci akan membawa 68 pelajar SMA yang berprestasi dari 34 provinsi melalui program Ekspedisi Nusantara Jaya yang dikoordinasikan oleh Kemenko Bidang Kemaritiman.

Untuk selanjutnya, misi KRI Dewaruci akan diteruskan oleh KRI Bima Suci yang sebelumnya telah berlayar dari Spanyol pada September lalu. "Dengan instrumen yang lebih canggih dan kapasitas yang lebih besar, saya berharap KRI Bima Suci mampu melatih semakin banyak anak bangsa agar dapat menjadi taruna yang tangguh, berani dan cekatan serta dapat mengkampanyekan budaya Indonesia yang adiluhung ke berbagai negara di penjuru dunia," harapnya.

Seperti apa yang disampaikan oleh Presiden Soekarno pada pidatonya saat meresmikan Institut Angkatan Laut pada 1953, "Usahakan agar kita menjadi bangsa pelaut kembali, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya, bukan sekadar jongos di kapal, tetapi mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang.”

"Kebanggaan saya tidak hanya tertuju pada KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci saja, karena di pagi hari yang cerah ini, telah bergabung bersama kita menuju ke lokasi Sail Sabang, 700 peserta pelayaran Nusantara yang ada dibawah koordinasi TNI Angkatan Laut dan program bela negara yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan. Anak-anak muda bangsa ini akan berlayar menuju ke Banda dengan menggunakan kapal perang KRI Banda Aceh. Sehingga jumlah total anak muda Indonesia yang bergabung dalam pelayaran KRI Dewa Ruci dan KRI Banda Aceh ada 768 orang," katanya

Kepada anak-anak muda ini, ingin dikatakan, berbanggalah kalian pada negara kalian yang besar dan indah ini. Gugusan pulau yang menghijau, lautan biru yang membentang di sepanjang mata memandang akan kalian saksikan di sepanjang perjalanan.

"Banyak orang Indonesia yang tidak sadar bahwa negara kita ini luar biasa besar. Saya pernah berbicara dengan Perdana Menteri Abe dari Jepang. Saya tunjukkan peta Indonesia, saya katakan dari Sabang sampai Merauke itu kira-kira 8 jam terbang, sedangkan dari Jakarta ke Tokyo itu cuma 6 jam 45 menit," cerita Luhut kepada PM Abe. 

"Oleh karena itu, kembali saya berpesan kepada adik-adik, anak-anakku sekalian, jagalah negerimu. Sepulang kau dari perjalanan pelayaranmu, ambillah pelajaran dari sana, apa yang bisa kau lakukan untuk menjaga dan membangun negerimu ini. Lakukan hal yang positif, jangan ikut larut dalam kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti terlibat dalam narkoba, tawuran atau turut serta menyebarkan berita bohong, atau hoax sehingga menimbulkan permusuhan di masyarakat," tandasnya.

Bermimpilah yang tinggi tapi jangan lupa kerja keras dan pantang menyerah untuk mewujudkan mimpi-mimpimu itu. Goreskanlah pena prestasi dalam hidupmu, buatlah bangga dirimu, orangtuamu dan negaramu. Yakinlah, keberhasilan bisa dimiliki oleh siapapun yang kuat tekadnya dan mau bekerja keras. Saya titipkan masa depan negeri ini di pundak kalian karena 10- 20 tahun lagi, kalianlah pemimpin negeri ini.

Lanjutkanlah visi Indonesia untuk menjadi negara poros maritim dunia karena telah terlalu lama kita memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/