Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
22 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
23 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
16 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
17 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Riau

PT IKPP dan RAPP Siap Beli Pemutih Kertas dari Pabrik Tapioka di Riau

PT IKPP dan RAPP Siap Beli Pemutih Kertas dari Pabrik Tapioka di Riau
Hasan Basri, Ketua MSI Riau (nomor 2 dari kanan) saat menghadiri acara FGD ( focus group discussion) yang ditaja oleh Pemda Riau ( biro perekonomian) 5 Desember 2017 di kantor Gubernur Riau
Rabu, 06 Desember 2017 06:08 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK - Kehadiran pabrik tapioka di Simpang gelombang Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau ini diharapkan mampu membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Untuk itu perusahaan PUPL dan Paper di provinsi Riau akan mengambil bahan pemutih kertas dari pabrik tersebut.

Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI).provinsi Riau, Hasan Basri menyebutkan PT IKPP dan RAPP mengaku siap membeli tepung tapioka sebagai alat pemutih kertas dari pabrik tapioka di Riau, asalkan sesuai dengan mutu yang mereka inginkan.

"Selama ini mereka mengimpor tapioka dari negara Thailand sebanyak 6000 ton per bulan. Tentunya jika peluang itu tidak kita rebut, akan sangat disayangkan. Harusnya bisa membantu perekenomian masyarakat karena di Riau ini juga berdiri pabrik tapioka yang hasilnya berkualitas baik," kata Hasan Basri, Rabu (6/12/2017).

Untuk itu Direktur PT Berkah Cassava Indonesia Makmur ini mengajak masyarakat yang memiliki lahan tidur, memanfaatkannya segera untuk menanam singkong. Singkong yang telah dipanen nanti siap ditampung oleh pabrik singkong yang berdiri di wilayah Kandis, Kabupaten Siak, Riau ini.

"Saat ini menanam singkong adalah usaha yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Kami dari PT ACSM (Asrindo Citra Subur Makmur) siap menampung singkong dari masyarakat di Riau ini sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan pabrik," ucap Mantan Camat Mandau ini.

Sementara itu masih dikatakan Hasan Basri PT ACSM akan menambah pembangunan pabrik hingga dua lagi di wilayah Riau ini, jika Animo masyarakat untuk menanam singkong tinggi.

"Ya, kalau animo masyatakat tinggi untuk menanam singkong, akan tumbuh panbrik baru lainnya. Agar dapat menampung singkong hasil panen masyarakat ini," kata Hasan lagi.

Pabrik Tapioka di Kandis ini, kata Hasan, berkapasitas produksi 25 ton per jam atau 300 sampai 400 ton perhari. Jika diakumulasikan, pabrik ini dapat menampung panen singkong 3.500 hektar pertahun atau 10 hektar perhari.

"Target kita Riau 5 tahun ke delan memiliki Pabrik Tapioka sebanyak 5. Sehingga bisa menanam 20 ribu hektar lahan tidur di beberapa Kabupaten dan Kota di Riau," tutur Hasan.

Pabrik tapioka ini lanjut Hasan, dibiayai oleh PT ACSM (Asrindo Citra Subur Makmur) pengusaha asli putra daerah Riau. Dengan beroperasinya pabrik ini nanti akan berkembang pula pabrik pakan ternak 100 ton per hari hasil dari olahan limbah padat pabrik tapioka dan bungkil sawit.

"Sehingga tumbuh pula pertenakan sapi 20.000 ekor, kemudian tumbuh pula pabrik pengolahan pupuk organik dari limbah ternak untuk kebutuhan pupuk lahan pertanian 4.000 hektar, sistem terpadu inilah akan mampu mengangkat derajat ekonomi petani kita," imbuhnya.***

Kategori:Ekonomi, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/