Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
21 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
5
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
16 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Home  /  Berita  /  Umum

Pemuda Meranti yang Pernah Disamperin Kak Seto Canangkan Program Peduli Orang Gangguan Jiwa

Pemuda Meranti yang Pernah Disamperin Kak Seto Canangkan Program Peduli Orang Gangguan Jiwa
Ilustrasi - net
Sabtu, 09 Desember 2017 09:50 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti Anaksetatah, Rangsangbarat, Syafrizal, mencanangkan program peduli orang gangguan jiwa (OGJ). Program itu rencananya diluncurkan tahun 2019.

Kata Syafrizal, ia hanya mencanangkan program. Sementara untuk menjalankannya, diminta kepada temannya Raden Ulun Permadi Salis alias Uyung untuk membantu. "Saya sibuk di SLB dan SOIna. Mungkin Kang Uyung yang menjalankan program Peduli OGJ ini," kata Syafrizal.

Diakui Syafrizal, program Peduli OGJ ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lama. Ia pun sudah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hasyim, Kadissos Asroruddin, Dinas Kesehatan, dan Kades Anaksetatah.

Adapun hal melatarbelakangi laki-laki yang pernah disamperin Kak Seto ini untuk buat program Peduli OGJ adalah keprihatinannya melihat banyak orang gangguan jiwa.

"Ini murni untuk membantu orang gila atau stress. Kalau kita peduli mungkin mereka bisa normal kembali," ujar Syafrizal.

"Saya pernah menguji mereka dengan makanan dan duit. Mereka masih berfikir layaknya orang normal," tambahnya.

Setelah koordinasinya dengan banyak pihak mendapat tanggapan positif, Syafrizal akan fokus pada penyiapan lahan dan tempat. Daerah pertama direkomendasi untuk tempat pemulihan adalah di Rangsangbarat.

"Pada dasarnya saya tak masalah dimana saja tempat, yang jelas orang gila ini diperhatikan," ujar Syafrizal.

"Setelah ada tempat nantinya, mereka langsung berkomunikasi dengan dokter. Sebab, dokter memiliki program lepas pasung. "Kalau untuk dana, kami dapat kabar dari Kemensos siap membantu Rp500 juta pertahun. Itu yang akan kita usahakan mendapatkannya," katanya. ***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/