Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan 'Liar' GM Novendra
Olahraga
22 jam yang lalu
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan Liar GM Novendra
4
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
5
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
1 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
6
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Warga Purwosari 'Digebukin', Gara-gara Protes Bangunan Milik Kepling Tidak Dibongkar

Warga Purwosari Digebukin, Gara-gara Protes Bangunan Milik Kepling Tidak Dibongkar
Ichsan Mahyudi (43), memperlihatkan surat permintaan visum dari Polsek Medan Timur ke RS Pirngadi Medan atas kasus pemukulan yang dilakukan pekerja proyek drainase di Jalan Purwosari, Lingkungan X, Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, Sabtu (9/12/2
Sabtu, 09 Desember 2017 18:24 WIB
Penulis: Wen

MEDAN – Ichsan Mahyudi (43), warga Jalan Purwosari Gg Buntu No 56, Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, menjadi korban pemukulan oknum pekerja proyek pengerjaan drainese Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan.

Peristiwa pemukulan ini terjadi, Sabtu (9/12/2017) pagi, lantaran Ichsan memprotes bangunan milik Kepala Lingkungan (Kelpling) di Lingkungan X, Pulo Brayan Bengkel tidak ikut dibongkar.

Keberatan dengan pemukulan itu, Ichsan kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polsek Medan Timur dan melakukan visum ke Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan.

“Bukan saya bermaksud menghalangi pembangunan, apalagi ini untuk kebaikan bersama. Tapi harus adil-lah. Bangunan milik kepling bernama Marasati Aritonang juga harusnya ikut dibongkar. Apalagi bangunan kepling itu permanen dan di atas drainase,” ujar Ichsan kepada wartawan, Sabtu (9/12/2017).

Ichsan menceritakan, Sabtu pagi para pekerja yang mengaku dari Dinas PU Kota Medan, datang ke Lingkungan X, Pulo Brayan Bengkel untuk melakukan pelebaran dan pembersihan drainase dan pembongkaran bangunan yang berada di atas drainase.

Sejumlah alat berat diturunkan, seperti 1 unit beco/escavator, 5 unit truk dan ratusan pekerja.

Hampir seluruh bangunan warga yang berada di atas drainase dibongkar, termasuk drainase di depan usaha depot air isi ulang milik Ichsan. Akan tetapi, sebelum dilakukan pembongkaran, Ichsan memprotes bangunan milik Kepala Lingkungan X yang tidak dibongkar.

Para pekerja melewatkan pembongkaran bangunan milik kepling tersebut. Padahal, jaraknya ke usaha depot air isi ulang milik Ichsan sekitar 300 meter.

“Padahal drainase sebelah kiri dan kanan bangunan milik Kepling itu sudah dibongkar. Tapi bangunan milik kepling dilewatkan tanpa dibongkar. Jadi saya minta ke mereka, kalau mau bongkar dan bersihkan drainase depan bangunan saya, bongkar dulu bangunan kepling itu. Apalagi bangunan milik kepling persis di atas drainase,” ujar Ichsan.

Awalnya protes itu diterima mandor proyek pengerjaan drainase tersebut. Namun beberapa waktu kemudian, sejumlah pekerja kembali datang akan melaksanakan pembongkaran drainase di depan bangunan milik Ichsan.
“Alasan mereka tidak mau membongkar bangunan milik kepling karena kepling orang Pemko. Sebagai Kepling harusnya ikut memberi contoh. Saat ada pekerjaan ini saja, keplingnya tidak ada di tempat. Entah kemana,” imbuh Icsan.

Sempat terjadi perdebatan dengan sejumlah pekerja tersebut. Saat sedang adu argumen itulah, tiba-tiba kepala Ichsan dipukul helm oleh seorang lelaki yang diduga sebagai pengawas lapangan.

“Mungkin dia tidak terima protes saya. Kepala saya dipukul pakai helm. Katanya orang yang mukul saya itu pengawas proyek. Orangnya hitam. Badannya tinggi besar. Dia dipanggil Ade Keling, anggota OKP,” ujar Ichsan.

Tidak terima dengan perlakuan tersebut, dirinya langsung membuat laporan ke Polsek Medan Timur. Petugas kemudian mengarahkannya untuk membuat visum ke RS Pirngadi Medan.

“Saya menuntut keadilan, sampai bangunan milik kepling ikut dibongkar. Makanya saya ingin membawa masalah ini ke ranah hukum. Setelah membuat laporan ke Polek Medan Timur, saya langsung ke RSU Pirngadi untuk membuat visum. Senin besok saya diminta kembali ambil hasil visumnya,” tutup Ichsan.

Editor:Wen
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/