Masyarakat Medan Mulai Serbu 'Pernak-Pernik' Natal
MEDAN-Masyarakat Kota Medan, khususnya yang beragama nasrani, kian sibuk menyambut Hari Raya Natal 2017. Hal itu terlihat dari sejumlah pusat perbelanjaan yang semakin ramai diserbu pembeli.
Pantauan di Pusat Pasar Medan, sudah banyak pedagang yang menjajakan pernak-pernik natal. Setidaknya lebih dari 30-an pedagang yang berjualan pernak-pernik natal.
Salah seorang pedagang pernak-pernik natal, Ira mengatakan, awalnya hanya fokus menjual sepatu dan tas. Namun setiap menjelang natal, tokonya disulap menjadi penyedia pernak-pernik natal. Dia mengaku sudah 10 tahun menjadi pedagang musiman pernak-pernik natal.
"Untuk tahun ini saya sudah mulai berjualan (pernak-pernik natal) sejak bulan Oktober. Akan tetapi puncaknya masyarakat ramai membeli, khususnya pohon natal, pada akhir bulan November lalu," kata Ira.
Ira mengaku, pada masa-masa puncak bulan November, dirinya bisa menjual 20-30 pohon natal per hari sehingga mampu meraup penghasilan kotor sekitar Rp 40-50 juta dalam seharinya. Sebab harga yang dijual mulai dari Rp 70 ribu (tinggi 60 cm), sampai Rp 2,5 juta (tinggi 3,6 meter).
"Namun beberapa pekan menjelang natal sudah mulai berkurang. Kira-kira hanya 10-15 pohon saja yang terjual dalam sehari. Jadi dapat penghasilan kotor sekitar Rp 20 juta dalam sehari saat ini sudah hebat kali," tambahnya.
Akan tetapi, beberapa pekan menjalang natal, masyarakat lebih banyak membeli aksesoris seperti lampu-lampu pohon natal, bintang, bola-bola, lonceng, pita, bunga, topi natal dan sebagainya.
"Ini mungkin karena banyak masyarakat yang sudah mulai memajang pohon natalnya. Dan mungkin saja mereka yang merayakan natal kini lebih fokus membeli keperluan lainnya seperti pakaian, sepatu, dan lainnya," tandasnya.
Editor | : | Wen |
Sumber | : | Analisa |
Kategori | : | Sumatera Utara, Ekonomi |