Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
7 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
5 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
14 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
4 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Home  /  Berita  /  Umum

Akhir Tahun, Masih Banyak Proyek Rehab Rumah di Aceh Tenggara Terbengkalai

Akhir Tahun, Masih Banyak Proyek Rehab Rumah di Aceh Tenggara Terbengkalai
Ilustrasi.
Rabu, 20 Desember 2017 19:47 WIB
Penulis: Jufri P

KUTACANE – Menjelang akhir tahun, masih banyak proyek rumah rehab milik warga miskin di Kabupaten Aceh Tenggara belum dikerjakan. Proyek itu terbengkalai lantaran pemerintah tidak menyediakan ongkos kerja.

Seperti di Gampong Kota Kutacane, ada beberapa rumah warga miskin yang belum dikerjakan.

“Rumah kami tidak direhab sampai saat sekarang. Padahal material sudah ada walaupun belum semuanya lengkap,” kata warga Dusun Strak Pisang, Gampong Kota Kutacane, Dullah kepada GoAceh, Rabu (20/12/2017).

Kepala Bidang Perumahan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Aceh Tenggara, Khalid kepada GoAceh Selasa kemarin mengatakan, pihaknya tidak menyediakan biaya untuk merehab rumah itu.

“Kita tidak menyediakan ongkos tukang dan hanya material bangunan saja. Jadi rumah itu dikerjakan langsung oleh pemiliknya, bukan kita yang mengerjakan, sebab tidak dianggarkan,"ujar Khalid.

Khalid mengatakan, anggaran rehab dalam satu unit rumah dianggarkan di bawah Rp15 juta.

Sementara menurut informasi yang diterima Ketua LSM Gerakan barisan rakyat anti korupsi (GeBRaK) Aceh Tenggara, Fajri menyebutkan, sebelumnya dinas terkait telah menyuruh penerima rumah rehab untuk membuka buku rekening bank.

“Namun tidak jadi digunakan rekening itu, karena dana rehab rumah tahun 2017 secara langsung dikelola oleh oknum pejabat terkait. Tak hanya itu saja, untuk bedah rumah tahun lalu 2016 upah tukang ada dialokasikan dalam dana Rp15 juta itu, tetapi tahun ini mereka katakan tidak ada," kata Fajri.

“Jadi kita minta aparat hukum segera turun ke lapangan untuk meninjau kondisi yang rill terjadi di lapangan. Sebab kuat dugaan ada oknum pejabat di dinas terkait yang bermain,” sambung Fajri.

Editor:Jamaluddin Idris
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/