Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
24 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Jelang Natal dan Tahun Baru 2018, Wisata Tuktuk Samosir Masih Sepi

Jelang Natal dan Tahun Baru 2018, Wisata Tuktuk Samosir Masih Sepi
Minggu, 24 Desember 2017 10:28 WIB

Samosir-Memasuki H-1 Natal, aktivitas di kawasan wisata Tuk-tuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, masih sepi. Bahkan hingga, Minggu (24/12/2017), masih ada hotel yang kosong, tidak satu pun kamar yang terisi.

Manager Hotel Duma Sari, K Manik, mengatakan, dari 72 kamar di hi hotel yang dikelolanya, tak satu pun terisi.

"Belum ada tamu. Semua kamar masih kosong. Dan memang biasanya, mulai ramai pada 24-31 Desember. Tapi melihat situasi, kecil kemungkinan tingkat penghuni kamar hotel ramai di tahun ini. Selama ini juga kita hanya mengandalkan anak-anak sekolah yang liburan dan kegiatan pemerintah daerah di sini," jelas K Manik.

Menurutnya, kondisi saat ini jauh berbeda dengan kondisi tahun 90-an, sebelum ada gaet, sarana informasi secanggih saat ini, seperti internet. Justru saat itu tamu membludak ke Samosir.

"Tahun 95-97 sebelum ada gaet, internet, justru tamu membludak. Sekarang, sarana lengkap, malah minim pengunjung. Tapi, ini bukan kesalahan pemerintah, melainkan kesalahan masyarakat sendiri," sebut K Manik.

Dirinya menilai, minimnya jumlah pengunjung dikarenakan faktor harga yang cukup tinggi, sementara tidak sebanding dengan pelayanan. Tidak hanya itu, dirinya juga pesimis akan perkembangan wisata di daerah Tuk-tuk.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samosir Annette Horschmann mengatakan, kondisi hotel saat ini di Tuk-tuk sudah penuh, dan banyak yang sudah memesan kamar.

"Oh pasti, kalau hari libur Tuk-tuk padat pengunjung. Apalagi ini akhir pekan, hotel full karena tanggal 25 hari merah. Dan memang, hari ini banyak yang masuk," terang Annette ketika dihubungi medanbisnisdaily.com.

Untuk membuat para tamu lebih nyaman, Annette menyampaikan, pihaknya telah mengimbau kepada hotel-hotel, agar meningkatkan servis, melakukan perbaikan-perbaikan. Selain itu, juga menambah fasilitas, seperti shop tracking, booking teaching, dan melakukan gotong royong kebersihan keliling Tuk-tuk.

Soal standar harga, lanjut Annette, tergantung hotel masing-masing. Dan sebanyak kurang lebih 30 hotel di sekitar Tuk-tuk, biasanya akan ramai hingga tanggal 7 Januari.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/