Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
17 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
20 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
17 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Warga Beralih ke Bright Gas Disebabkan LPG 3 Kg Langka dan Mahal

Warga Beralih ke Bright Gas Disebabkan LPG 3 Kg Langka dan Mahal
Rabu, 27 Desember 2017 08:20 WIB

PALAS-Sudah lebih sebulan terakhir ini gas LPG subsidi ukuran 3 kilogram di Kabupaten Padang Lawas (Palas) langka dan harganya mahal hingga Rp 40.000/tabung.

Karena kebutuhan gas LPG masyarakat di daerah ini kian tinggi, sehingga sebagian warga terpaksa beralih LPG nonsubsidi ukuran 5 kilogram, Brigth Gas.

"Cukup repot sebulan terakhir ini mencari tabung gas yang ukuran 3 kilo di sini. Kalaupun didapatkan, harganya udah tinggi, Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per tabung," sebut Intan, ibu rumah tangga di Kecamatan Sosa.

"Bayangkan aja, saat ini harga gas yang 3 kilo sudah Rp 30.000-Rp 40.000. Biasanya, dalam sebulan kami menghabiskan sebanyak 2 tabung gas yang 3 kilo itu," tambahnya.

Artinya, lanjut Intan, selama sebulan terakhir ini, untuk biaya pembelian gas elpiji tabung melon menghabiskan biaya sebesar Rp 60.000-Rp 80.000/bulannya.

"Setelah saya hitung-hitung, ternyata harganya sudah cukup untuk membeli isi ulang gas LPG tabung 5 kilo yang warna pink. Makanya, kami sekarang sudah pakai gas LPG tabung 5 kilo, cukup mudah didapatkan dan tidak langka," jelasnya.

Senada itu, H. Muhammad Nur Hasibuan, satu pemilik pangkalan gas LPG di Kecamatan Barumun saat ditemui wartawan, sedang menjual ganti tabung gas melon ke tabung gas pink ke salah satu pelanggannya.

"Iya, sejak sebulan terakhir ini, memang banyak masyarakat di sini yang sudah mengganti tabung gas yang 3 kilo, ke tabung gas yang 5 kilo," terangnya.

Dikatakannya, dalam seminggu, pasokan gas LPG tabung melon yang masuk ke tempatnya hanya sebanyak 200 tabung. "Namun, belum sampai seminggu, pasokannya sudah habis dibeli masyarakat," tambahnya.

Untuk gas LPG tabung melon, lanjutnya, dia menjual ke masyarakat di harga Rp 20.000/tabung dan tidak melayani pengecer lagi. "Soalnya kalau kita melayani pengecer, nanti mereka ambil dari kita Rp 20.000/tabung, dijualnya kembali ke masyarakat di harga Rp 30.000/tabung," katanya.

Untuk penjualan gas elpiji tabung pink, terangnya, dijual seharga Rp 350.000 per tabung berikut isinya. "Kalau isi ulangnya dijual Rp 180.000/tabung. Kalau ada masyarakat yang ini mengganti tabung gas ukuran 3 kilo menjadi 5 kilo, maka tabung gas kosong yang 3 kilo dihargai Rp 110.000/tabung.

Berarti, masyarakat tinggal menambahkan uang sebesar Rp 240.00 sudah mendapat gas LPG tabung pink ukuran 5 kilo," tutupnya.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/