Pastikan Stabilitas Pangan Jelang Tahun Baru, Ditreskrimsus Polda Riau Sidak Pasar Induk Akap Dini Hari Tadi
Penulis: Chairul Hadi
Tempat yang disidak tim Satgas Pangan Direktorat Reskrimsus Polda Riau antara lain Pasar Induk Terminal Akap, yang menjadi denyut perputaran Sembako disejumlah daerah di Riau. Di sini, Kombes Gidion yang didampingi Kasubdit I AKBP Hasyim Risahondua sempat berbincang dengan sejumlah pedagang.
Ia juga sempat blusukan ke lapak-lapak pedagang untuk mengetahui harga pasaran kebutuhan bahan pokok saat ini, terutama menjelang pergantian tahun, di mana harganya cenderung fluktuatif alias berubah-ubah. Sembako rata-rata masih normal, hanya saja untuk harga Cabai mengalami peningkatan tipis dibanding hari sebelumnya.
"Untuk Cabai, dinamika harganya masih fluktuatif, kita cek juga ketersediaannya di Pasar Induk ini. Memang ada sedikit penurunan stok, terutama Cabai dari Sumbar, sehingga berdampak kenaikan harga berkisar Rp2.000," tuturnya kepada GoRiau.com disela-sela Sidak Jumat dini hari tadi.
Namun demikian, alternatif cabai lainnya selain Sumbar cukup untuk memenuhi permintaan konsumen di Pasar tersebut. Diantaranya Cabai dari Jawa, Palembang hingga Medan. Jadi pembeli bisa memilih sesuai kebutuhannya, meski sejauh ini Cabai asal Sumbar masih menjadi yang paling dicari.
Kondisi saat ini, permintaan pasar terhadap Cabai asal Sumbar masih tinggi, namun ketersediaannya mengalami penurunan. Itu disebabkan sejumlah faktor, misalnya kondisi alam, periode panen para petani hingga proses distribusinya ke Provinsi Riau. Namun demikian, Gidion memastikan kalau itu tidak menjadi masalah sejauh ini.
"Begitu ketersediaan Cabai Sumbar berkurang, masih ada pilihan atau alternatif, yakni Cabai yang berasal dari daerah produksi lainnya. Banyak faktor yang membuat ketersediaannya berkurang. Saat ini mereka menjual Cabai asal Sumbar dengan harga berkisar Rp52-53 ribu perkilogramnya," terang Gidion.
Terpisah, Kasubdit I Direktorat Reskrimsus Polda Riau AKBP Hasyim Risahondua yang turut dalam Sidak ini memastikan, jika dilihat dari jenis produknya, Cabai tidak berpotensi dilakukan penimbunan, lantaran berkategori cepat busuk dan memiliki resiko tinggi rusak, sehingga dapat menurunkan harga jualnya.
"Kalau ada permainan Sembako sepertinya tidak, karena mekanisme pasar untuk Cabai beda dengan yang lain. Pertama di sini tidak ada penampungannya, kedua Cabai cepat busuk dan resiko rusaknya tinggi, sehingga tidak ada potensi penimbunan," sebut AKBP Hasyim.
Ia menerangkan, Satgas Pangan nantinya juga akan melakukan pengecekan ketersediaan Sembako dan harganya di pasar-pasar lain di Kota Pekanbaru, guna memastikan stabilitasnya jelang tahun baru, yang tinggal menyisakan beberapa hari ke depan. "Tentu, kita bersama-sama dinas dan instansi terkait lainnya terus memantau," tutup dia.
Sidak kali ini juga didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Pekanbaru Yulwiriati Moesa serta Kepala Bulog. Meski diguyur hujan deras, namun tidak menyurutkan agenda Sidak yang digelar Polda Riau serta Satgas Pangan dari pemerintahan. ***
Kategori | : | Peristiwa |