Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
23 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
2
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
23 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Kapolda Sebut Potensi Gangguan Kamtibmas masih Bakal Terjadi pada 2018

Kapolda Sebut Potensi Gangguan Kamtibmas masih Bakal Terjadi pada 2018
Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw. foto : nin/pojoksumut
Selasa, 02 Januari 2018 19:30 WIB
MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw memprediksi sejumlah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) akan tertap terjadi di tahun 2018. Di antaranya bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan kemananan.

Di bidang keamanan, potensi gangguan kamtibmas yang diprediksi akan terjadi adalah kerawanan penyebaran paham terorisme dan radikalisme melalui propaganda ISIS berdampak timbulnya aksi kekerasan dan teror.

“Meningkatnya kejahatan konvensional, kejahatan antarnegara atau trans nasional crime. Kejahatan yang merugikan negara berimplikasi kontijensi, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di tahun 2018 bakal mengalami peningkatan baik kualitas maupun kuantitas. Sebab, masih kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan rendahnya vonis hukum bagi pelaku,” ungkap Kapolda Sumut baru-baru ini.

Diutarakannya, langkah antisipasi yang akan diambil Polda Sumut adalah memantapkan koordinasi dan membangun kerjasama dengan FKPD dan stake holder dalam rangka mewujudkan stabilitas kemananan.

“Kita juga akan meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaksanaan operasi dan kegiatan kepolisian, termasuk pemetaan potensi konflik dan penyusunan rencana aksi serta penambahan sarana dan prasarana guna mendukung pelaksanaan tugas,” ujar dia.

Selain itu, sambung Paulus, pihaknya juga akan meningkatkan profesional Polri dalam penanggulangan kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi dengan mengutamakan pencegahan dan memberikan perlindungan kelompok minoritas.

Kemudian meningkatkan pengamanan terhadap kegiatan masyarakat skala besar dengan event-event penting. Meningkatkan koordinasi dengan pimpinan TNI mengeliminir kasus terjadinya bentrok antarpersonel TNI dan Polri.

“Kita juga akan meningkatkan pengamanan objek vital, rumah-rumah ibadah dan tempat keramaian. Melakukan koordinasi dengan NU, Muhammadiyah dan alim ulama serta tokoh lintas agama dan melakukan penjagaan terhadap markas-markas komando maupun gudang senjata yang berpotensi menjadi sasaran,” papar mantan Kapolda Papua ini.

Pimpinan tertinggi dalam organisasi Polda Sumut itu juga mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan pengamanan dengan metode baldysistem bagi personel Polri di tempat terbuka, termasuk membuat primeter di tempat-tempat rawan untuk menghindari aksi teror yang dilakukan pengendara.

“Kita juga akan melakukan pemantauan terhadap orang-orang di wilayah masing-masing khususnya yang pernah kembali dari luar negeri seperti Irak, Suriah dan Filipina. Melakukan pemetaan terhadap kelompok radikal dan pengawasan terhadap pengeluaran/pembelian bahan kimia di toko. Kemudian, melakukan razia secara rutin terhadap orang dan barang serta memperketat pengamanan Konsul Amerika terkait pernyataan Presiden Amerika Donald Trump, termasuk meningkatkan kualitas pelaksanaan orasi kepolisian,” tandasnya.

Editor:Fatih
Sumber:pojoksumut.com
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/