Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
13 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
13 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
7 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
7 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Umum

Warga Dusun Pekan Tua Pelalawan Tuntut CSR PT Adei Plantation

Warga Dusun Pekan Tua Pelalawan Tuntut CSR PT Adei Plantation
Bahas CSR perusahaan, Komisi II DPRD Pelalawan gelar rapat dengar pendapat bersama warga Dusun Pekan Tua dan PT Adei Plantation, Senin (22/1/2018).
Senin, 22 Januari 2018 12:47 WIB
Penulis: Farikhin
PELALAWAN - Warga Dusun Pekan Tua SP 1, Desa Tolam, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten, menuntut agar perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah mereka melaksanakan kewajiban corporate social responsibility (CSR).

Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi II DPRD Pelalawan bersama masyarakat, perwakilan perusahaan PT Adei Plantation dan pihak terkait pemerintahan.

Dalam RDP terungkap, warga menuntut pihak perusahaan untuk melakukan penimbunan jalan desa sepanjang 2,5 Km melalui dana CSR-nya. Meski telah lama diminta, diminta, pihak perusahaan tak kunjung merealisasikan.

Dalam kesimpulannya Wakil Ketua Komisi II, Baharudin menyampaikan hasil pertemuan tersebut. Masyarakat bersama perusahaan untuk bersama turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi jalan.

"Kiita minta perusahaan dan masyarakat turun bersama, apa saja yang bisa dibantu oleh perusahaan setelah turun ke lapangan," jelasnya.

Usai pertemuan, Sekretaris Komisi II, T Khairil mengungkapkan kondisi jalan yang hancur dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua apalagi kendaraan roda empat.

"Kondisinya jalan sama sekali tidak bisa dilewati, makanya masyarakat meminta perusahaan untuk melakukan penimbunan," tandasnya, kepada GoRiau.com.***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/