Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
15 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
10 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
11 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  Riau

Sangat Kritis dan Cerdas, 24 Anak Riau Berprestasi Diundang Zulkifli Hasan Dialog ke Gedung MPR RI

Sangat Kritis dan Cerdas, 24 Anak Riau Berprestasi Diundang Zulkifli Hasan Dialog ke Gedung MPR RI
Bima Anugerah, pelajar berprestasi asal SMAN 1 Pekanbaru menyampaikan harapannya kepada Ketua MPR RI Zulkifli Hasan soal apresiasi pemerintah kepada pelajar Riau berprestasi.
Sabtu, 27 Januari 2018 15:17 WIB
Penulis: Ira Widana
PEKANBARU - Dialog kebangsaan 'Inspirasi Indonesia' perwakilan pelajar berprestasi di Riau dengan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan cukup alot. 24 siswa - siswi yang hadir cukup kritis dengan janji politik pemimpin yang mensejahterakan rakyat tapi kenyataannya angka kemiskinan terus bertambah.

Dan ironisnya lagi, buruknya kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini juga menjadi penyebab penghalang anak-anak Riau berprestasi. Mereka yang secara ekonomi tergolong tidak mampu sulit untuk meraih cita-citanya.

Seperti dikatakan Heni Margareta, Siswi SMA Negeri 1 Pekanbaru dalam dialog dengan Zulkifli Hasan.

"Bagaimana anak Riau akan menjadi Inspirasi Indonesia, jika Indonesia tidak bisa menjadi Inspirasi baginya," kata Heni Margareta, Sabtu (27/1/2018).

Dicontohkan Heni juga, banyak anak-anak Riau yang pintar namun tidak dapat melanjutkan pendidikan dikarenakan himpitan ekonomi.

"Apa yang diberikan pemerintah kepada anak-anak yang pintar ini, apakah pendidikannya harus berhenti sampai di sana," kata Heni dengan sangat lugas.

Begitu juga hal yang serupa juga disampaikan Bima Anugerah. Sebagai pelajar yang sudah berdedikasi untuk Indonesia di kancah Internasional ini apakah akan mendapatkan bantuan atau kemudahan melanjutkan pendidikan ke universitas terbaik di Indonesia.

Berbagai kritik dan pertanyaan yang masuk ke Zulkifli Hasan masih soal komitmen pemerintah dalam memberikan apresiasi kepada peserta didik yang berprestasi.

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan sangat bangga dengan generasi muda yang cerdas dan kritis. Ia bahkan merasa belum puas berdialog dengan 24 perwakilan anak Riau yang berprestasi hingga mengundang mereka datang ke gedung MPR RI dalam waktu dekat.

"Rasanya dialog ini perlu kita lanjutkan di gedung MPR RI. Saya mengundang anak-anak sekalian ke gedung MPR RI, nanti tiket pesawatnya akan diurus oleh pak Jon Erizal," kata Zulkifli Hasan.

Selanjutnya, menanggapi sedikit yang disampaikan anak-anak berprestasi Riau tadi, pemerintah harusnya memang memberikan perlakukan khusus bagi anak berprestasi. Karena anak-anak yang pintar ini merupakan ivestasi penting bagi daerah.

"Mencari sumber daya manusia yang pintar ini tidak mudah. Makanya kalau bapak Syamsuar terpilih menjadi Gubernur Riau, anak-anak pintar ini harus diberi beasiswa. Kalau perlu 2 ribu siswa berprestasi diberi beasiswa," kata Ketua DPP PAN ini.

Namun demikian, masih kata Zulkifli, untuk anak berprestasi ini tidak akan sulit untuk mendapatkan beasiswa. "Ini suatu jalan kemudahan, syarat mendapatkan beasiswa memang harus pintar," sebutnya.

Zulkifli juga menyayangkan pejabat negara yang sudah sudah disumpah melindungi segenap tumpah darah Indonesia justru tidak menjalankan sumpah jabatannya. Ini bukan pilihan melainkan perintah yang harus ditaati.

"Jika kita sudah mengambil sumpah jabatan itu dan ternyata masih banyak anak yang tidak bersekolah, maka sebagai pejabat daerah itu akan berdosa, jika masih ada orang di Riau yang meninggal karena tidak ada biaya berobat ke rumah sakit, maka pejabat daerahnya akan berdosa," katanya. ***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/