Sangat Kritis dan Cerdas, 24 Anak Riau Berprestasi Diundang Zulkifli Hasan Dialog ke Gedung MPR RI
Penulis: Ira Widana
Dan ironisnya lagi, buruknya kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini juga menjadi penyebab penghalang anak-anak Riau berprestasi. Mereka yang secara ekonomi tergolong tidak mampu sulit untuk meraih cita-citanya.
Seperti dikatakan Heni Margareta, Siswi SMA Negeri 1 Pekanbaru dalam dialog dengan Zulkifli Hasan.
"Bagaimana anak Riau akan menjadi Inspirasi Indonesia, jika Indonesia tidak bisa menjadi Inspirasi baginya," kata Heni Margareta, Sabtu (27/1/2018).
Dicontohkan Heni juga, banyak anak-anak Riau yang pintar namun tidak dapat melanjutkan pendidikan dikarenakan himpitan ekonomi.
"Apa yang diberikan pemerintah kepada anak-anak yang pintar ini, apakah pendidikannya harus berhenti sampai di sana," kata Heni dengan sangat lugas.
Begitu juga hal yang serupa juga disampaikan Bima Anugerah. Sebagai pelajar yang sudah berdedikasi untuk Indonesia di kancah Internasional ini apakah akan mendapatkan bantuan atau kemudahan melanjutkan pendidikan ke universitas terbaik di Indonesia.
Berbagai kritik dan pertanyaan yang masuk ke Zulkifli Hasan masih soal komitmen pemerintah dalam memberikan apresiasi kepada peserta didik yang berprestasi.
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan sangat bangga dengan generasi muda yang cerdas dan kritis. Ia bahkan merasa belum puas berdialog dengan 24 perwakilan anak Riau yang berprestasi hingga mengundang mereka datang ke gedung MPR RI dalam waktu dekat.
"Rasanya dialog ini perlu kita lanjutkan di gedung MPR RI. Saya mengundang anak-anak sekalian ke gedung MPR RI, nanti tiket pesawatnya akan diurus oleh pak Jon Erizal," kata Zulkifli Hasan.
Selanjutnya, menanggapi sedikit yang disampaikan anak-anak berprestasi Riau tadi, pemerintah harusnya memang memberikan perlakukan khusus bagi anak berprestasi. Karena anak-anak yang pintar ini merupakan ivestasi penting bagi daerah.
"Mencari sumber daya manusia yang pintar ini tidak mudah. Makanya kalau bapak Syamsuar terpilih menjadi Gubernur Riau, anak-anak pintar ini harus diberi beasiswa. Kalau perlu 2 ribu siswa berprestasi diberi beasiswa," kata Ketua DPP PAN ini.
Namun demikian, masih kata Zulkifli, untuk anak berprestasi ini tidak akan sulit untuk mendapatkan beasiswa. "Ini suatu jalan kemudahan, syarat mendapatkan beasiswa memang harus pintar," sebutnya.
Zulkifli juga menyayangkan pejabat negara yang sudah sudah disumpah melindungi segenap tumpah darah Indonesia justru tidak menjalankan sumpah jabatannya. Ini bukan pilihan melainkan perintah yang harus ditaati.
"Jika kita sudah mengambil sumpah jabatan itu dan ternyata masih banyak anak yang tidak bersekolah, maka sebagai pejabat daerah itu akan berdosa, jika masih ada orang di Riau yang meninggal karena tidak ada biaya berobat ke rumah sakit, maka pejabat daerahnya akan berdosa," katanya. ***