Brigjend Edy Nasution: Wilayah Riau yang Belum Teraliri Listrik Bisa Menggunakan Program Ini
Penulis: Friedrich Edward Lumy
Melalui program inovatif ini, Listrik Mandiri Rakyat (Limar) suatu inovasi yang luar biasa, dalam solusi penerangan masyarakat yang belum teraliri listrik.
"Selain hemat dan aman. Limar merupakan solusi penerangan masyarakat yang belum teraliri listrik. Menjelang listrik masuk, masyarakat bisa menggunakan limar untuk penerangan," terang Danrem 031/Wirabima, Brigjend Edy Nasution kepada GoRiau.com.
Dikatakan Brigjend Edy Nasution, dalam satu rumah bisa hidup lima lampu dengan 5 watt dan menyala selama 12 jam dalam sehari. Untuk mengisi ulang baterai atau accu, hanya dilakukan satu bulan sekali dengan biaya Rp3.000.
"Ini sesuatu yang inovatif. Dengan biaya Rp3.000 rumah bisa terang. Saya sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan Bupati Siak, Syamsuar. Apalagi program ini pertama kali ada di Provinsi Riau," ujar mantan Danyonif 515/Kostrad, Selasa (30/1/2018).
Seluruh wilayah Riau yang belum teraliri listrik bisa menggunakan program ini untuk penerangan. Kalau ini bisa dilakukan daerah tersebut sudah lebih maju selangkah dari daerah lainnya di luar Riau.
"Babinsa di kampung-kampung sudah terlatih merangkai produk limar ciptaan Kang Ujang ini. Masyarakat sudah bisa nanti berkonsultasi dengan Babinsa di daerahnya masing-masing jika ada ganggung pada limar yang dipasang di rumahnya," ungkap Brigjend Edy Nasution.
Berdasarkan data yang dihimpun GoRiau.com dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Siak, sejak dicanangkan pertama kali tahun 2017 lalu, sudah 240 rumah terpasang limar di Kabupaten Siak.
Program yang begitu cerdas atau program bersinar rumah Indonesia terang benderang ditemukan oleh Ujang Koeswara dari Bandung dan dicetuskan oleh panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan waktu dekat bisa memberikan penerangan bagi masyarakat yang ada di Indonesia. ***
Kategori | : | Umum, Riau, GoNews Group |