Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
2
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
8 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
5
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

University of Technology Sydney Perluas Kolaborasi di Indonesia

University of Technology Sydney Perluas Kolaborasi di Indonesia
Dari kiri ke kanan: Profesor Anthony Burke dan Mariam Kartikatresni, saat memberikan presentasi kepada media di sesi Media Briefing tentang Kolaborasi Antara Indonesia dan Australia dalam Mendorong Kota Cerdas
Kamis, 01 Februari 2018 23:46 WIB
JAKARTA - Universitas muda nomor satu di Australia - University of Technology Sydney (UTS) dan jalur perguruan tinggi UTS Insearch - memperluas kolaborasi mereka di Indonesia serta menandatangani dua Memorandums of Understanding pada minggu ini.

Berbicara dalam acara Australian Department of Foreign Affairs and Trade’s Australia Indonesia Digital Forum (AIDF) di Jakarta. Profesor Anthony Burke, Dekan Kerjasama Internasional & Eksternal untuk UTS School of Architecture, University of Technology Sydney mengatakan, "Kami senang dapat berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam mendukung prakarsa Kota Cerdas di Jakarta. Kami melihat banyak bidang untuk kepentingan bersama yang akan menguntungkan banyak orang bagi kedua negara dan juga di seluruh wilayah Asia Pasifik. Kami antusias dengan kesempatan untuk solusi perancangan yang baik, didukung oleh teknologi dan data, untuk melibatkan warga dalam memperbaiki lingkungan kota dan juga kota masa depan."

Dengan PBB yang memprediksi bahwa dunia berkemungkinan memiliki 41 mega-kota dengan 10 juta penduduk atau lebih pada tahun 2030, membangun Kota Cerdas yang berkelanjutan serta memenuhi kebutuhan warga sangatlah penting.

Setelah seminar dan workshop Role of Smart Citizenship in Smart Cities: Lessons Learned pada tahun lalu, UTS telah berkolaborasi dengan Prof Dr Ir Suhono Harso Supangkat dan perwakilan dari ITB. Kolaborasi ini berlanjut pada penandatanganan MOU antar universitas secara resmi.

"MOU ITB-UTS akan mendukung kami dalam mengembangkan sebuah kerangka kerja untuk membantu banyak kota di Indonesia, Australia dan Asia Pasifik dalam menciptakan solusi Kota Cerdas, mendorong lebih banyak start-up, mempromosikan kehidupan perkotaan yang berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan, yang melibatkan seluruh warga," kata Profesor Suhono yang merupakan Ketua dari Institute for Innovation and Entrepreneurships Development dan Ketua dari Smart Indonesia Initiatives.

Memperluas pengajaran bahasa Inggris

MOU kedua yang ditandatangani pada minggu ini adalah untuk kesepakatan antara UTS Insearch dan Universitas Brawijaya (UB) untuk kolaborasi dalam program bahasa Inggris akademik di Jawa Timur.

"UTS Insearch memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengembangkan kurikulum bahasa Inggris dan pengajaran bahasa Inggris kepada para mahasiswa internasional," kata Mariam Kartikatresni, Direktur, Indonesian Development, UTS Insearch.

"Kerja sama antara UTS dan UB dengan program bahasa Inggris yang dilaksanakan oleh UIG English, akan mendukung lebih banyak mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan bahasa Inggris akademis mereka untuk studi, bekerja, penelitian akademisi maupun publikasi."

Mariam menambahkan, "Kemampuan bahasa Inggris adalah sangat penting untuk membangun hubungan kolaboratif jangka panjang dalam pendidikan tinggi antara Australia dan Indonesia."

Beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Sydney

Dengan hampir 20.000 mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia pada akhir tahun 2017, kesempatan bagi sektor pendidikan tinggi Australia untuk berkolaborasi dengan masyarakat Indonesia dapat meningkatkan pertukaran pengetahuan, kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan potensi kepemimpinan.

"Pada tahun 2017, UTS Insearch menawarkan Beasiswa Future Leaders Scholarship bagi para mahasiswa terpilih yang belajar diploma bersama kami di Sydney. Dengan senang hati, setengah dari beasiswa ini diberikan kepada para mahasiswa Indonesia, yang memungkinkan kami untuk menawarkan beasiswa sebesar AUD 300.000 kepada mereka," kata Mariam.

"Kami sangat terdorong oleh potensi minat dan kepemimpinan dalam kalangan mahasiswa dan pemuda Indonesia di Asia Pasifik sehingga kami memutuskan untuk Future Leaders Scholarship pada tahun 2018 dan 2019," Mariam menambahkan.

Setelah aplikasi diterima Beasiswa Future Leaders Scholarship yang baru dapat memberikan beasiswa sebesar AUD 3.000 bagi para mahasiswa untuk biaya kuliah semester kedua mereka dan dijamin masuk ke UTS Insearch Leadership Program (senilai AUD 2.000) untuk melakukan pengembangan profesional serta pengalaman kerja di Sydney juga memperluas cakrawala kepemimpinan dan karir. (rls)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:GoNews Group, Pendidikan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/