Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
17 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
11 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
12 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
16 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Afifuddin Lubis Mundur Setelah Diultimatum PBNU

Afifuddin Lubis Mundur Setelah Diultimatum PBNU
Senin, 05 Februari 2018 12:16 WIB

MEDAN - Afifuddin Lubis akhirnya mundur dari jabatan Ketua Tim Pemenangan pasangan bakal calon Gubsu/Wagubsu Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS). Mantan Plt Walikota Medan ini lebih memilih tetap menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Afifuddin Lubis menyatakan secara tertulis dia sudah menyampaikan pengunduran dirinya kepada Edy Rahmayadi pada Kamis (1/2/2018).

"Beliau (Edy) bisa memaklumi pengunduran diri saya. Penyebabnya adalah karena adanya permintaan oleh PBNU kepada saya untuk memilih antara menjadi Ketua Tim Pemenangan ERAMAS atau tetap memimpin NU Sumut," kata Afifuddin.

Menurut Afifuddin, dia lebih memilih tetap menjadi Ketua PW NU Sumut karena menjaga amanah para nahdliyin atau anggota NU yang telah memberikan kepercayaan kepadanya. sebelumnya Afifuddin telah mengangkat pelaksana tugas ketua, namun demikian oleh PBNU dia tetap diminta memilih.

"Intinya saya sekarang sudah tidak lagi ada di tim pemenangan Edy-Ijeck," tegas Afifuddin.

Sebelumnya,Wakil Sekretaris PWNU Fadly Yasir mengatakan, PBNU memberi batas waktu hingga 15 Februari kepada Afifuddin untuk membuat keputusan. Pasalnya, dengan menjadi tim pemenangan balon kepala daerah, Afifuddin dinyatakan telah melanggar AD/ART NU yang menyebutkan bahwa pimpinan NU dilarang terlibat dalam politik praktis. Oleh karenanya, sikap Afifuddin dianggap telah melecehkan NU.

Partai Golkar selaku salah satu partai pengusung ERAMAS bersama PKS, PAN, Gerindra dan Partai Nasdem tidak berpermasalahkan jika Afifuddin mundur dari ketua tim pemenangan ERAMAS.

"Saya baru tahu dari Anda kalau dia diultimatum, itu persoalan internal mereka," kata Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution.

Kata Irham yang merupakan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumut, merupakan kewenangan pasangan ERAMA siapa yang menjadi ketua tim pemenangannya. Soal dipimpin Afifuddin atau nama lainnya tidak akan mempengaruhi kerja-kerja pemenangan.

"Massa partai pendukung Eramas cukup besar ditandai dengan hasil pemilu dan basis-basis perolehan suara ditambah beberapa bupati/walikota dari koalisi partai didukung banyaknya sebaran anggota DPRD, mereka kan bagian yang terintegrasi dengan tim pemenangan," tegas Irham.

Editor:wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/