Brigjend TNI Edy Natar Nasution Seorang Orator Handal yang Mampu Menyentuh Hati Masyarakat Riau
Penulis: Friedrich Edward Lumy
Susunan kata dan bahasa yang dilontarkan memotivasi, mudah dipahami dan meledak-ledak. Masyarakat yang mendengarkan jenderal bintang satu ini hanyut dalam suasana yang dibangun mantan Danyonif 515/Kostrad.
Anak watan Riau, kelahiran Bengkalis 29 Mei 1961, membuat pendengarnya saat pidato tidak beranjak dari tempat duduk. Edy Nasution kerap menyampaikan pokok pikirannya yang realistis, kesamaan dan kesepahaman yang mampu melecut semangat rakyat.
"Pidatonya kerap spontan dan tidak tekstual. Juga mampu menimbulkan rasa optimisme masyarakat yang mendengarnya," kata salah seorang relawan di Kabupaten Kampar, Yudi kepada GoRiau.com, Senin (5/2/2018).
Dalam setiap pertemuan dengan masyarakat, saat berpidato, Brigjend TNI Edy Nasution lebih banyak tidak menggunakan teks dalam menyampaikan pesan dan himbauan, serta motivasi. Bahkan dirinya sudah melakukan hal ini sejak lulus Akabri AD tahun 1984.
Menjadi seorang orator bukan hanya pandai mengolah kata, tapi bagaimana menyampaikan ide-ide gagasan dan pengetahuan yang dimilikinya dengan kata-kata yang menggelora untuk membangkitkan semangat pendengarnya.
"Saat pidato, tidak hanya memotivasi tapi juga membangun harapan melalui ide-ide. Juga menggerakkan secara bersama-sama, tidak individual," terang Brigjend TNI Edy Nasution kepada GoRiau.com.
Bukan hanya berbicara saja. Brigjend TNI Edy Nasution turun ke tengah masyarakat, mendengarkan, membangun harapan, serta berjuang bersama-sama untuk membangun Riau lebih baik.
Brigjend TNI Edy Nasution mencalon sebagai bakal calon Wakil Gubernur Riau, berpasangan dengan Bupati Siak Syamsuar yang mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur Riau. Keduanya memiliki visi dan misi yang jelas, sehingga diusung oleh PAN, Nasdem dan PKS. ***