Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
2
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
3
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
8 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
4
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
7 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
7 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
4 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Riau

Ibu-ibu di Tampan Curhat Mahalnya Sekolah Negeri dan Masalah Sampah di Pekanbaru dengan Edy Nasution

Ibu-ibu di Tampan Curhat Mahalnya Sekolah Negeri dan Masalah Sampah di Pekanbaru dengan Edy Nasution
Ibu-ibu di Jalan Kayu Manis Gang Masjid, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, foto bersama Calon Wakil Gubernur Riau Edy Nasution.
Kamis, 15 Februari 2018 17:56 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Jadwal terakhir kampanye hari ini pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar - Edy Nasution di tempat terpisah, dimanfaatkan berdialog dengan sejumlah ibu-ibu di Jalan Kayu Jati Gang Masjid, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (15/2/2018) sore.

Mayoritas ibu-ibu yang hadir dalam kampanye dialogis Edy Nasution mengutarakan bagaimana mahalnya sekolah negeri di Kota Pekanbaru dibandingkan sekolah swasta.

"Anak saya ada 2 orang, yang satu di sekolah swasta bayar spp Rp100 ribu, yang satu lagi di sekolah negeri bayar spp Rp300 ribu. Mahal ya sekolah negeri," kata Musmini menceritakan keluh kesahnya pendidikan di Kota Pekanbaru.

Tidak hanya itu saja, ibu tiga anak ini juga mengeluhkan bagaimana sulitnya mendapatkan gas lpg (liquid petroleum gas) tabung 3 kilogram di Kota Pekanbaru. Padahal, tabung gas melon ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

"Ini mau beli gas 3 kilogram harus menunjukkan kartu keluarga dan ktp. Kalau kita belinya tidak disekitar tempat tinggal ditolak. Bagaimana masyarakat mau senang kalau begini," keluh wanita yang menggunakan baju gamis kepada Edy Nasution, dikutip GoRiau.com.

Tidah sampai disana, seorang Relawan Bersinar Kota Pekanbaru juga mengeluhkan kepada Edy Nasution, sampah yang menimbulkan bau tidak sedap. Sampah di Kota Pekanbaru tidak terurus dengan baik.

"Sampah berserakkan dimana-mana. Bau tidak sedap pun semerbak saat melewatinya. Apalagi kota ini jadi tidak indah lagi, karena sampah yang tidak diurus dengan baik," beber Windi yang juga relawan Bersinar.

Menjawab setiap keluh kesah masyarakat kepada dirinya, Edy Nasution mengatakan, untuk itu contohnya sudah ada, yaitu Kabupaten Siak. Di Siak, sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, gratis. Bahkan ada di sekitar Rumbai yang rela sekolah ke Minas.

"Ini bukti dimana Syamsuar mampu membuat pendidikan lebih baik. Kenapa tidak kita pindahkan saja ke provinsi program beliau dari Siak," kata Edy Nasution.

Edy Nasution juga menjelaskan, kebersihan dan tata kelola sampah di Kabupaten Siak sudah menjadi contoh. Kalau jalan-jalan ke Kota Siak, bisa dilihat bagaimana kebersihannya.

"Kalau di Kota Siak, bersih. Kita pun malu membuang sampah sembarangan. Inilah buktinya kenapa Edy Nasution mau berpasangan dengan Syamsuar, untuk membangun Riau lebih baik," ungkap Edy Nasution. ***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/