Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
22 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
18 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
3
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
22 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
18 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
6
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
18 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Inilah Makna Imlek di Tahun Anjing Tanah Menurut Brilian Moktar

Inilah Makna Imlek di Tahun Anjing Tanah Menurut Brilian Moktar
Minggu, 18 Februari 2018 12:07 WIB

MEDAN - Semarak Tahun Baru Imlek 2569 dirasakan seluruh masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia, tak terkecuali di Kota Medan.

Dalam penanggalan Cina, tahun lalu merupakan Tahun Ayam Api, sedangkan Imlek tahun ini merupakan Tahun Anjing Tanah.

Salah seorang tokoh masyarakat Tionghoa Sumatera Utara, Brilian Moktar berpandangan, Imlek tahun ini bukanlah tahun yang mudah untuk dilalui.

"Menurut pribadi saya, anjing itu kan pekerja keras. Jadi tahun ini tidak mudah untuk dilalui. Ini adalah tahun yang harus rajin dan bekerja keras untuk meraih yang belum tercapai di tahun-tahun sebelumnya," ujar Brilian di Medan.

Menurutnya, perayaan Imlek di Indonesia tidak hanya dirasakan oleh masyarakat etnis Tionghoa saja, namun juga dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Hal ini lah yang menunjukkan keberagaman yang dimiliki Indonesia. Apalagi Sumut ini memiliki beragam suku, etnis, dan agama," ucapnya.

Pria yang akrab disapa BM itu menjelaskan, perayaan Imlek bukan hanya untuk agama tertentu. Sebab semarak Imlek juga dirasakan oleh etnis Tionghoa yang beragama lain.

"Maka jadikan ini sebagai untuk mempererat tali silaturahmi dan untuk menjaga kerukunan. Jangan bawa isu-isu SARA dan termakan isu hoax, apalagi kita ini memasuki tahun politik. Meski kita berbeda pilihan, jangan buat itu menjadi perpecahan diantara kita karena kita semua adalah NKRI," imbuhnya.

Editor:wen
Sumber:analisa
Kategori:Sumatera Utara, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/