Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
7 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
1 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
1 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

'Serak Gulo', Tradisi Ini Hanya Ada di 3 Negara yaitu India, Singapura dan Indonesia Tepatnya di Padang

Serak Gulo, Tradisi Ini Hanya Ada di 3 Negara yaitu India, Singapura dan Indonesia Tepatnya di Padang
Minggu, 18 Februari 2018 01:39 WIB
PADANG - Sumatera Barat punya satu tradisi unik, yaitu ''Serak Gulo''. Tradisi ini kabarnya hanya ada di tiga negara yaitu India, Singapura dan Indonesia khususnya di Sumatera Barat.

Di Sumatera Barat, tradisi ini dilakukan oleh warga keturunan India yang ada di Padang, Sumatera Barat yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Muhammadan. Mereka memandang tradisi tabur gula atau "serak gulo" merupakan wujud rasa syukur atas rezeki yang diterima sepanjang tahun.

''Tradisi dari masyarakat muslim keturunan India ini dimulai saat etnis India mulai masuk ke pesisir barat Sumatera, tepatnya di Kota Padang, 200 tahun yang lalu," kata Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan Padang, Ali Khan Abu Bakar di Padang, Sabtu.

Selain simbol rasa syukur prosesi tersebut sekaligus digunakan untuk memperingati wafatnya ulama di Nagore, India, yakni Shaul Hamid. Gula yang dibagikan sebelumnya juga disematkan doa, zikir, serta shalawat. Gula juga digunakan sebagai media pemenuhan nazar atas keinginan yang dipanjatkan, kata Ali.

Menurutnya, tradisi ini sudah melalui proses akulturasi budaya yang panjang bersama budaya setempat, tanpa meninggalkan nilai-nilai dibawa langsung dari daerah asalnya di India yakni di Nagapattinam, Tamil Nadu, India.

"Serak gula" dijalankan ditiga tempat di dunia, selain di Padang tradisi ini juga dilakukan oleh muslim keturunan India di Singapura dan Nagapattinam, Tamil Nadu, India.

Untuk 2018, kata dia sudah dilakukan pada Jumat (16/2/2018) yang disambut meriah oleh masyarakat. Pada kegiatan tersebut pihaknya menaburkan sebanyak enam ton gula yang sudah dibungkus dengan kain perca. Menurutnya jumlah gula yang dibagikan pada 2018 lebih banyak dibanding perayaan tahun 2017 lalu, yakni empat ton gula.

Gula yang dibagikan itu dikumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Medan, Bengkulu, Jambi, dan Riau. "Keluarga Muslim keturunan India di luar Kota Padang juga turut menyumbang gula," kata dia.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi mengatakan pihaknya mendukung tradisi ini sebagai agenda pariwisata tahunan. Pada 2018 ini, lanjutnya, untuk pertama kali Pemkot Padang memberikan bantuan finansial untuk penyelenggaraan festival pelengkap "serak gulo" kemudian juga bantuan penyediaan pengamanan dan tenaga kesehatan pada kegiatan itu.

"Tahun depan kami ingin lebih besar. Kami akan diskusikan lagi dengan keluarga Muhammadan ide apa lagi yang akan digelar, sebagai agenda tahunan Padang," tambah Medi. (ant)

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:antaranews.com
Kategori:Umum, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/