Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
19 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
19 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
19 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Siswa SMPN 3 Medan Diajak Giat Menulis

Siswa SMPN 3 Medan Diajak Giat Menulis
Pembicara Bincang-bincang Sastra Dr Free Hearty bersama pengurus WPI Pusat dan WPI Sumut serta Kepsek dan guru SMPN3 dan SMPN6 berpoto bersama.
Minggu, 18 Februari 2018 19:46 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Siswa SMPN 3 Medan diajak giat menulis terutama sastra. Sebab, Menulis menjadi bagian terapi jiwa, sebab lewat tulisan kita bisa menuangkan apa saja yang dirasakan, termasuk rasa kesal, marah, gembira dan harapan masa depan lebih baik.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Wanita Penulis Indonesia (WPI) Pusat, Free Hearty,bersama Bendahara Shinta Miranda, Sekretaris Nuning Purnama, saat menjadi narasumber Bincang-bincang sastra di SMPN 3 Medan, diprakarsai WPI Cabang Sumut diketuai Dra Anita Kencana Wati dan Sekretaris Umum, Siti Anum Purba, kemarin.

Hadir Kepala SMPN 3 Medan, Hj Nurhalimah Sibuea,Kepala SMPN 6,Arifuddin serta para guru di sekolah itu.Lebih lanjut Free Hearty yang juga penulis novel fiksi Tuhan Telah Memutuskan tahun 2008 tersebut, juga menyebutkan, seseorang akan lebih cerdas pikiran dan semangatnya lebih kuat dalam meraih sesuatu. Menulis ini dapat dimulai dengan hal yang sederhana apa yang sedang dirasakan, apakah itu berupa, bahagia, sedih, kesal, yang indah-indah atau pun hal lainnya.

Apa yang dirasakan ini, imbuh Free Hearty terutama yang menyangkut kebencian untuk tidak dituangkan di facebook. Namun, sebaiknya diungkapkan dengan menulis. ?

?"Jangan dipikirkan dulu akan jadi penulis terkenal. Sebab ketika menjadi sastrawan, 10 tahun berkarya belum tentu akan dibaca orang. Bisa saja setelah 20 tahun, disitu baru dibaca orang, hasil karya tulis kita," katanya.

Menulis dan membaca, kata dia, satu paket yang tidak terpisahkan. Dimana kita menulis disitulah kita membaca, seberapa banyak bacaan kita, akan mendukung apa yang kita tulis.

"Jadi sangat sejalan, antara kegiatan literasi (membaca) dengan menulis. Maka membacanyapun jangan hanya membaca, tapi mengerti makna dan mendapatkan pelajaran dari apa yang dibaca," jelasnya.

"Bacalah secara mendalam,bukan hanya dipermukaan, telusuri ke dalam, karena terkadang ketika tidak membaca secara keseluruhan itu bisa membuat maknanya berbeda," katanya.

Dia juga menekankan, jangan harap karya anda akan disukai semua orang. Namun dengan proses, karya kita akan semain baik, apalagi diimbangi banyak membaca, banyak berimajinasi. Sebab dengan sastra akan mempertajam pikiran dan menghaluskan rasa.?

?Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Medan, Nurhalimah Sibuea menyebutkan melalui kegiatan ini menjadi upaya untuk mengajak siswa membaca lebih dalam lagi dan menulis.

Karena wajahnya pendidikan itu adalah di dalam membaca dan menulis.? Tentu kami sangat bangga dengan kegiatan diprakarsai WPI Sumut ini, sekaligus mendapatkan ilmu dari penulis ternama.

"Saya juga berharap, siswa akan mengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan lebih baik lagi, dapat aplikasi dalam media ilmu pengetahuan, dapat mengembangkan sumber daya anak-anak sendiri,” ujarnya.?
?
Dijelaskan, literasi itu,banyak kegiatan, seperti membaca menulis, ekspresi, yang paling utama itu wataknya itu yang harus dihadirkan di sanubari siswa, agar mereka cenderung memanfaatkan waktu bermanfaat. dengan kegiatan medsos yang snagat menggangu kehidupan sehari-hari.?
?
Dengan kehadiran WPI ke sekolah Nurhalimah diharapkan memotivasi siswa, untuk membaca dan menulis.

“Yang kita harapkan anak-anak semakin termotivasi dan menjadikan ibu-ibu WPI sebagai contoh bagi mereka,” ujarya.?
?
Sejauh ini sebutnya, pihaknya memiliki sejumlah program disekolah seperti membaca senyap, ekspresi, pementasan hasil karya mereka baik seni, akadaemis, non akademis dan ekskul dan mereka sekarang sedang merancang bagaimana menulis karya ilmiah untuk dapat dikompetisikan.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/