Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
24 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
4
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
9 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
5 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Home  /  Berita  /  Riau

Hari Ini, Puluhan Ribu Wisatawan Ikuti Festival Perang Air di Selat Panjang

Hari Ini, Puluhan Ribu Wisatawan Ikuti Festival Perang Air di Selat Panjang
Perang air Selat Panjang. (istimewa)
Selasa, 20 Februari 2018 22:57 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PEKANBARU - Puluhan ribu wisatawan hadiri festival perang air di Selat panjang, kecamatan Tebing tinggi, kabupaten Kepulauan Meranti provinsi Riau. Perang air atau Cian Cui juga dikenal dengan sebutan setempat "Peghang Aey", tradisi seperti ini juga ada di Thailand dengan sebutan Songkran.

Pada tahun 2018 ini, Festival perang air berlangsung mulai tanggal 16 sampai 21 Februari, dibuka secara resmi di jalan Diponegoro, selanjutnya para peserta menggunakan becak motor (bentor) sambil membawa ember dan mainan pelastik berbentuk senjata yang berisikan air. Rute yang dilalui yaitu jalan Kartini, Imam Bonjol, Ahmad Yani dan Jalan Tebing tinggi. 

Selain masyarakat yang menggunakan bentor, ada juga masyarakat yang mengikuti kegiatan ini hanya berdiri di sepanjang jalan sambil menyiramkan air ke peserta yang menggunakan badan jalan. Kegiatan ini sangat seru, seluruh para peserta basah kuyup, tertawa gembira menikmati permainan ini. 

Selain bermain perang air, kegiatan yang dilaksanakan berdekatan dengan hari besar perayaan imlek tahun 2018 ini juga diramaikan berbagai hiburan festival Budaya khas Kepulauan Meranti dan berbagai kegiatan lainya yang digelar di Taman Cik Puan kota Selat Panjang. 

Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir, pada saat acara pembukaan acara menyampaikan, Festival perang air merupakan festival atau pesta rakyat yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan merupakan kebiasaan masyarakat Kepulauan Meranti, berawal dari tradisi warga Meranti yang mengungkapkan kegembiraannya saat berkumpul bersama keluarga saat perayaan hari-hari besar keagamaan.

Irwan juga menceritakan, ketika dirinya masih bersekolah di sekolah dasar, pada momen Idul Fitri masyarakat juga melaksanakan kebiasaan ini, dan saat ini kegiatan ini semakin dibesarkan yang akhirnya dijadikan festival oleh masyarakat Tionghoa bersempenaan dengan perayaan hari imlek. 

"Perang air lahir di saat warga Meranti merayakan kedatangan anggota keluarga yang pulang dari rantau ke Meranti pada saat Imlek ataupun saat Idul Fitri. Karena sudah lama tak jumpa, saat bertemu warga menumpahkan kegembiraannya dengan cara saling  meyiramkan air," kata Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir. 

Irwan juga menegaskan, perang air yang merupakan pesta rakyat yang telah lama menjadi kebiasaan masyarakat di Kepulauan Meranti itu adalah milik seluruh lapisan masyarakat bukan milik satu golongan atau etnis tertentu saja. 

"Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat Tionghoa yang telah membesarkan kegiatan ini sehingga menjadi festival dan telah ditetapkan dalam kalender iven pariwisata provinsi Riau. Semoga pada tahun 2019 nanti kegiatan ini dapat masuk dalam kelender Pariwisata Nasional," tegas Irwan. 

Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) provinsi Riau, Fahmizal Usman, menambahkan Festival perang air merupakan iven yang memberikan kontribusi jumlah kunjungan wisatawan besar, baik itu wisatawan mancanegara (wisman) negara maupun wistawan nusantara (wisnus). 

"Pada iven tahun ini terlihat jauh lebih ramai dari tahun sebelumnya, menurut data dari panitia lokal diperkirakan sekitar 22.380 ribu orang wisatawan yang hadir, terdiri dari 3.526 orang wisman (korea, Malaysia, Singapore, UK, Jamaica, Australia,Taiwan, China) dan 18.854 ribu orang wisnus,'' kata Kadispar Riau, Fahmizal Usman. 

"Hal ini tentunya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Dengan tingginya tingkat kunjungan maka perputaran uang di masyarakat akan tinggi," ujar Fahmizal. 

Masih kata Fahmizal, peluang tersebut tentunya mendorong pemerintah setempat untuk mengelola secara kelembagaan sehingga upaya peningkatan PAD melalui retribusi serta pajak dari industri Pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terus ditingkatkan Dan tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat. 

"Lebih jauh kita melihat bahwa tren size dari iven ini terus tumbuh positif, ini memberikan peluang besar utk menyumbang devisa Dan peningkatan Produk domestik bruto" pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/