DLHK Aceh Utara Laksanakan Gerakan Tiga Bulan Bebas Sampah

LHOKSUKON – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Utara mengadakan gotong royong massal di Masjid Besar Sulthan Malikussaleh, Rabu (21/2/2018). Kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan sesuai instruksi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI dalam rangka gerakan tiga bulan bebas sampah.

Mereka bergotong royong membersihkan sampah dan selokan hingga menanam 25 pohon trembesi di pekarangan masjid tersebut. Tampak hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris DLHK Nuraina, unsur Muspika Samudera dan masyarakat setempat. Kegiatan berlangsung sejak pukul 08.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

“Ini kita laksanakan dalam rangka perayaan hari peduli sampah nasional yang hari puncaknya jatuh pada hari ini dan sesuai instruksi Kementerian LHK RI untuk dilaksanakan di seluruh daerah. Untuk Aceh Utara sendiri, sesuai instruksi bapak Bupati Muhammad Thaeb, dilaksanakan di masjid ini,” kata Kepala DLHK Aceh Utara, Fakrurrazi melalui Kepala Bidang Persampahan, T Cut Ibrahim kepada GoAceh.

T Cut Ibrahim mengatakan, selain bergotong royong, pihaknya juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dengan tema ‘selamatkan bumi bersih dari sampah’. Kata Cut Ibrahim, gerakan bebas sampah tersebut berlangsung sejak 21 Januari hingga 21 April 2018 mendatang.

“Jadi selama ini tiga bulan itu, kita berharap masyarakat benar-benar menjaga kebersihan dan jangan ada sampah bertebaran di tempat-tempat umum dan di lingkungan masyarakat. Inilah yang kita sosialisasikan kepada masyarakat,” ujar Cut Ibrahim.

Dalam rangka ini, kata Cut Ibrahim lagi, DLHK Aceh Utara juga turut memberikan berbagai peralatan pembersihan sampah untuk Masjid Sulthan Malikussaleh, seperti kereta sorong, cangkul, sekop, sapu dan tong sampah. Dengan peralatan itu, pihaknya berharap agar lingkungan masjid nantinya benar-benar bersih dari sampah.

“Untuk menyukseskan 3 bulan bebas sampah, kita memang tidak ada penambahan armada atau fasilitas lainnya. Namun kita hanya mengoptimalkan kinerja komponen petugas kebersihan,” tukasnya.

T Cut Ibrahim menyebut, untuk tenaga petugas kebersihan di 27 kecamatan di Aceh Utara saat ini mencapai 252 personel. Mereka terdiri dari penyapu jalan, penangkap sampah, sopir truk dan pengawas. Petugas itu difasilitasi oleh 25 unit armada.

“Armada memang terbatas, tetapi kita optimalkan semunya. Sedangkan produksi sampah dalam satu hari jika dikalikan dengan sekitar 600 ribu penduduk, maka sampah mencapai 240 ton,” ujarnya lagi.