Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
16 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
16 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
10 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
4
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
10 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
5
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
16 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
9 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  Umum

Balita dari Keluarga Miskin Ini Alami Gizi Buruk dan Jantung Bocor

Balita dari Keluarga Miskin Ini Alami Gizi Buruk dan Jantung Bocor
Fitriani (43), menggendong anaknya, Aisyah yang menderita gizi buruk dan jantung bocor, Senin (26/2/2018).[Yudi].
Senin, 26 Februari 2018 16:43 WIB
Penulis: Yudi
LANGSA - Aisyah, balita berusia 17 bulan, anak pasangan Syawaluddin (45) dan Fitriani (43), warga Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur, menderita gizi buruk serta jantung bocor.
 
 
 

Ibu kandung Aisyah, Fitriani (43), kepada GoAceh, Senin (26/2/2018), menuturkan, awal pertama kelahirannya yakni, pada 18 Agustus 2016, kondisi Aisyah normal yakni dengan berat 3,2 kilogram. Namun, ketika usianya beranjak 4 bulan, berat badannya mulai terus menurun hingga 2,6 kilogram. Bahkan, asupan gizi dari Air Susu Ibu (ASI) dan makanan bayi lainnya tak membuat kondisi anaknya sehat.
 
Kondisi inilah, membuat dirinya dan suaminya, memutuskan untuk membawa berobat Aisyah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa."Hasil pemeriksaan sementara, anaknya diperkirakan mengidap penyakit gizi buruk dan jantung bocor, sehingga harus menjalani rawat inap," sebutnya.
 
Setelah mendapat perawatan selama 13 hari, anaknya diperbolehkan pulang. Namun, tetap melakukan pertobatan secara rutin atau rawat jalan pada Poli anak di RSUD Langsa selama lebih kurang 2 bulan.
 
Namun, saat berobat itu dokter yang memeriksa anaknya menyarankan agar Aisyah diberikan susu untuk pemulihan gizi buru. Tapi, karena suaminya hanya bekerja sebagai nelayan, maka tak sanggup untuk membeli susu tersebut maka pengobatan anaknyapun dihentikan total dan memilih untuk menanganinya secara tradisional di rumahnya.
 
"Meskipun kita memiliki BPJS Kesehatan, tapi untuk kebutuhan diluar obat seperti susu dan makanan gizi lainnya harus ditanggung sendiri dan karena tidak ada uang, maka dengan berat hati pengobatan anaknya dihentiikan," ujarnya lagi.
 
Lalu, kata Fitriani, sekitar akhir 2017 lalu, kondisi Aisyah kembali memburuk dan dirinyapun kembali memeriksakan anak kedelapan dari delapan saudara ini ke dokter Poli anak di RSUD Langsa dan hasil medis bahwa penyakit yang diderita anaknya semakin buruk, sehingga harus dibawa berobat ke RSUD Zainal Abidin di Banda Aceh.
 
"Alhamdulillah, berkat bantuan dari beberapa lembaga, akhirnya Pemko Langsa mengetahui kondisi anaknya dan dalam waktu satu bulan ini, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Langsa Timur telah melakukan penanganan dengan melakukan pemeriksaan kesehata secara rutin serta mengontrol makanan yang harus dimakan," jelasnya lagi.
 
Selain itu, sambungnya, Aisyah juga mendapat bantuan susu untuk gizi buruk dari Gampong Sungai Lueng dan berat badan Aisyah kini sudah mengalami kenaikan yakni seberat 3,8 kilogram.
 
Meskipun, penanganan terhadap Aisyah sudah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Kota Langsa melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas, namun hal itu tidak cukup untuk mengembalikan kehidupan Aisyah sebagaimana bayi seusianya yang lain. Karena, untuk penyakit jantung bocor, pada Senin, 5 Maret 2018, dirinya harus membawa Aisyah ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan medis.
 
“Saya sangat bersyukur Aisyah akan segera di rujuk ke Banda Aceh, tapi ada masalah baru selama dalam masa pengobatan disana, saya tidak memiliki uang untuk kebutuhan hidup selama disana dan dirinya berharap bantuan dari para donatur untuk membantunya," pungkasnya.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Aceh, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/