Terkait Gizi Buruk dan Jantung Bocor Aisyah, Ini Penjelasan Dinkes
Rabu, 28 Februari 2018 08:03 WIB
Penulis: Yudi
Penulis: Yudi
LANGSA - Terkait gizi buruk dan jantung bocor yang dialami oleh Aisya, balita berumur 17 bulan, anak pasangan dari Syawaluddin Syah dan Fitriani, warga Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur, berikut penjelasan pihak Dinas Kesehatan Kota Langsa.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Langsa, Herman kepada wartawan, Selasa (27/2/2018), menuturkan, memasuki usia Aisyah yang ke-4 bulan tepatnya 14 Desember 2016, hasil pemeriksaan petugas kesehatan Puskesmas Langsa Timur, anak bungsu dari 8 bersaudara ini menderita gizi buruk.
Lalu, penanganan pertama dari puskesmas adalah memberikan konseling pada ibu tentang pemberian air susu ibu (ASI) yang baik dan benar karena pada usia ini bayi belum bisa menerima makanan dari luar selain ASI.
Kata dokter Herman, dua hari kemudian atau tepatnya pada 16 Desember 2016, bayi Aisyah dibawa ke RSUD Langsa dan dirawat selama 2 minggu di bawah penanganan dokter Nanda dengan diagnosa gizi buruk dan CHD (jantung).
Setelah itu keluarga Aisyah pindah ke tempat ayahya di Alur Sentang, Aceh Tamiang. Pada saat itu kami dari pihak Dinas Kesehatan Kota Langsa dan Puskesmas tidak bisa lagi memantau keadaan Aisyah secara rutin, karena di luar wilayah kerja Dinas Kesehatan Langsa," katanya.
Kemudian, pada 16 Januari 2018 petugas kesehatan dari Puskesmas Langsa Timur mulai merawat kembali Aisyah karena sudah dibawa pulang oleh ibunya ke rumah di Gampong Sungai Lueng. Namun kondisi Aisyah masih gizi buruk dengan berat badan 3,5 kilogram dan panjang 56 cm dan usianya 17 bulan.
Melihat kondisi itu, kata Herman lagi, Aisyah kembali dirujuk ke RSUD Langsa di bawah penanganan dokter Renni. "Sampai saat ini kami pihak Dinas Kesehatan telah memberikan bantuan berupa susu dan mineral mix serta dibarengi dengan pihak puskesmas yang melakukan pemantauan setiap hari langsung ke rumah sasaran dan memberikan makanan formula sesuai standar untuk penanganan gizi buruk dengan diolah sendiri oleh petugas dari puskesmas," sebutnya.
Selain itu juga, membuat jadwal pemberian makan per hari untuk Aisyah. Dinas Kesehatan dan Puskesmas memberikan bantuan pendukung lainnya serta juga didukung dari pihak gampong dan kecamatan.
"Bayi Aisyah sudah dirujuk pada 9 Februari 2018 ke spesilais jantung anak dokter Danny Dasraf dengan hasil diagnosa MOD, VSD, PH, Gibur, Dowm Syndrome," ungkapnya.
Dengan kondisi bayi Aisya tersebut, maka penanganannya perlu dilakukan secara serius baik dalam hal asupan gizi maupun penanganan penyakit yang dideritanya. "Serta juga dibutuhkan kesabaran dan dukungan penuh terutama yang terpenting adalah dukungan dari keluarga Aisyah dan lintas program serta lintas sektor terkait," tutupnya.