Kesal Karena Paripurna Sering Tak Kuorum, Setelah Gantung Pocong Tadi Malam, Hari Ini Mahasiswa Rencanakan Aksi Unjuk Rasa Bersama Supir Angkot
Penulis: Winda Mayma Turnip
Dikonfirmasi GoRiau.com kepada Presiden Mahasiswa Rinaldi melalui telepon seluler, Senin, (5/3/2018), menyatakan insiden pocong itu merupakan bentuk protes dan upaya untuk menyadarkan anggota dewan yang sering 'bolos' saat rapat Paripurna akan digelar. Hal itu dikarenakan paripurna sebelumnya yang gagal karena anggota tidak kuorum.
"Benar, kami memasang pocong tadi malam, maksud kami adalah untuk menyadarkan anggota dewan yang sering tidak ada di DPRD, supaya mereka sadar, kalau bukan mereka yang menempati gedung itu, ya cuma pocong atau hantu. Kemudian itu juga menjadi awal aksi kami, yang nanti akan unjuk rasa untuk menuntut realisasi janji mereka, yang katanya akan mengubah Perda tentang BBM itu," ujar Rinaldi
"Kita hari ini juga akan ajak masyarakat, supir - supir angkot juga yang ingin ikut demo, karena mereka sudah tidak tahan lagi dengan kenaikan dan kelangkaan bbm ini. Selain itu, bukan hanya Universitas Riau, tapi dari UIN, Abdurrab, UIR, dan universitas lainnya di Riau," paparnya.
Selain itu, meski telah menerima kabar bahwa hari ini Paripurna akan digelar kembali, Rinaldi menyatakan pihaknya akan tetap beraksi. Hal itu karena ia meyakini, rapat kali ini juga tidak akan kuorum.
"Kami sudah dengar hari ini akan Paripurna lagi, tapi saya yakin tidak akan kuorum lagi. Kami tetap akan aksi, supaya dewan tahu, kami sangat serius, kami rakyat kecil benar-benar butuh premium dan ubah Perda tentang BBM itu," ungkapnya.
Sementara itu, Rinaldi juga menjelaskan dalam aksi kali ini, sebagai upaya untuk menyadarkan pemerintah betapa beratnya biaya hidup akibat kelangkaan premium dan kenaikan pertalite ini, pihaknya akan menggelar aksi mulai dari flyover di depan Rumah sakit Awal Bros dengan jumlah massa mencapai seribuan orang.
"Nanti kita akan gelar aksinya dari flyover di depan Awal Bros, bersama supir angkot, kita akan mendorong kendaraan-kendaraan kita, karena tidak sanggup membeli BBM lagi. Bagaimana lagi, premiumnya langka, dan BBM yang ada dengan harga tinggi, tak sanggup untuk kita beli lagi dikemudian hari," ucapnya.
Rinaldi juga berharap, aksi unjuk rasa kali ini mendapat perhatian dari DPRD Riau, sehingga pengubahan Perda terkait BBM itu dapat segera diparipurnakan. ***
Kategori | : | Peristiwa, Riau, Pendidikan |