Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
21 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
15 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Umum

Populasi Harimau Sumatera di Aceh Diperkirakan Hanya Tinggal 250 Ekor

Populasi Harimau Sumatera di Aceh Diperkirakan Hanya Tinggal 250 Ekor
Senin, 05 Maret 2018 22:05 WIB
BANDA ACEH - Populasi Harimau Sumatera di daerah Aceh diperkirakan sudah menurun jauh. Saat ini, diperkirakan jumlahnya hanya tinggal 250 ekor saja.

''Perkiraannya hanya tinggal 250 ekor di seluruh Aceh,'' ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, Senin (5/3/2018).

Untuk saat ini, satwa yang dilindungi berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya tersebut, paling banyak ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

"Paling banyak di TNGL. Dugaan populasi di TNGL kisaran 100 ekor," kata Sapto saat dimintai konfirmasi terkait hewan dilindungi itu di Aceh, Senin 5 Maret 2018.

Keberadaan harimau Sumatera dan gajah di Aceh saat ini tengah di ujung kepunahan. Pemerintah Provinsi Aceh juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait lingkungan untuk menyelamatkan satwa dilindungi.

"Sejauh ini kami sudah ada kebijakan yang diambil di Aceh seperti moratorium logging, tambang dan moratorium izin baru lahan sawit," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin.

Dengan adanya kebijakan tersebut, pergerakan satwa-satwa di belantara hutan dapat lebih leluasa. Menurut dia, hal tersebut harus dilakukan sebagai salah satu langkah untuk menyelamatkan hewan langka dari ancaman kepunahan.

"Dengan kebijakan tersebut tidak mempersempit ruang gerak satwa seperti gajah, harimau dan lain-lain sehingga bisa eksis dan selamat dari kepunahan," ucapnya.

Pihaknya mengimbau warga yang tinggal di daerah yang rawan konflik dengan satwa juga untuk tetap waspada. Namun warga diminta tidak mengganggu habitat satwa-satwa tersebut serta mematuhi kebijakan pemerintah tentang moratorium logging 'penebangan kayu hutan'. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:viva.co.id
Kategori:Umum, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/