Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
14 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
14 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
14 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
13 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
14 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  GoNews Group

7 Tahanan Polres Inhu Nyaris Kabur Setelah Ancam Petugas dan Lepaskan Berkali-Kali Tembakan

7 Tahanan Polres Inhu Nyaris Kabur Setelah Ancam Petugas dan Lepaskan Berkali-Kali Tembakan
Ilustrasi (Int)
Rabu, 07 Maret 2018 17:45 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Tujuh orang tahanan Mapolres Inhu Provinsi Riau nyaris meloloskan diri setelah mengancam petugas, bahkan sempat melepas berkali-kali tembakan ke gembok pengunci sel. Beruntung, polisi lainnya segera mengepung, sehingga ketujuh orang itu tak berhasil lolos.

Peristiwa ini berlangsung Selasa (6/3/2018) sore kemarin. Diduga, aksi pelarian tersebut sudah direncanakan para tahanan. Itu berawal ketika salah satu dari mereka (Tahanan, red) berinisial Hn memanggil petugas jaga, Bripda Damendra untuk minta tolong diambilkan obat salep.

Ketika salep ini diserahkan melalui celah sel, Hn langsung menarik tangan Damendra. Seketika itu pula, satu tahanan lain berinisial DS mengambil peran dengan memegang kaki polisi tersebut. Dalam kondisi dua lawan satu, Damentra berusaha keras untuk melepaskan, namun tidak berhasil.

Ketika itu pula, tahanan lain berinisial Ax, yang diduga sebagai otak dalam aksi tersebut menodongkan senjata api kepada Damendra. Ia mengancam bakal menembak petugas jaga ini jika kunci sel tidak diserahkan. Dalam posisi tersudut, ia pun berteriak minta tolong kepada rekan-rekan yang lainnya.

Beruntung pistol ini tidak melukainya, dan Damentra berhasil lepas dari tangan tahanan, berkat bantuan beberapa orang rekannya. Sadar kalau Ax dapat melakukan aksi yang lebih berbahaya, aparat berwajib pun lari ke luar pintu sel dan langsung menguncinya dengan gembok.

Rupa-rupanya Ax tak menyerah. Ia melepas berkali-kali tembakan ke gembok tersebut, dengan harapan agar bisa terbuka lalu kabur. Sementara di luar, aparat kepolisian yang mengetahui kejadian ini langsung melakukan pengepungan.

Singkat cerita, polisi kemudian bernegosiasi dengan Ax agar menghentikan upayanya. Ini membuahkan hasil, dan Ax yang diketahui merupakan tahanan titipan Kejaksaan tersebut akhirnya berhenti menembak dan melemparkan pistolnya. Seketika itu petugas masuk dan mengamankan mereka.

Data yang dirangkum, identitas tujuh tahanan yang diduga hendak melakukan pelarian itu antara lain Ax, Hn, AGP, DS, FH dan AS, yang kesemuanya terlibat kasus terkait peredaran Narkoba. Satu tahanan lagi berinisial RD, atas kasus penggelapan. Mereka langsung diamankan.

Pasca kejadian, di lantai sel ditemukan 17 selongsong amunisi berserakan, yang diduga diletuskan Ax untuk membuka gembok. Didapati juga 10 butir amunisi (Peluru) aktif. Polres Rohul pun langsung mengambil tindakan, dengan memeriksa ketujuh tahanan dan internal (Petugas jaga) saat itu.

Kapolda Riau Irjen Nandang yang dikonfirmasi GoRiau.com, Rabu (7/3/2018) sore mengungkapkan, telah mengintruksikan internalnya untuk memeriksa peristiwa tersebut, termasuk asal usul senjata api yang dipakai Ax dalam rencana pelarian. Diduga, pistol tersebut disusupkan oleh istrinya pada waktu besuk.

"Sudah dalam proses pemeriksaan, baik itu tahananannya termasuk anggota kita. Kemudian soal adanya pistol itu juga kita dalami. Yang jelas orang yang datang (besuk, red) pasti diperiksa barang bawaannya, jadi bukan karena kelalaian, namun karena kurang teliti dan cermatnya anggota," ungkap Nandang.

Atas adanya peristiwa ini, tentunya menjadi pelajaran berharga bagi jajaran Polda Riau, mulai dari Polres hingga Polsek-polsek untuk lebih teliti lagi. "Ini jadi pembelajaran dan evaluasi kita semua di Polda Riau dan jajaran, bagaimana ke depannya," pungkas Irjen Nandang yang tengah melaksanakan umrah ke tanah suci tersebut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/