Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
12 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
13 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
6
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Debit Air Banjir Meningkat, Warga Perumahan Sadira Green Village Kubang Terancam Mengungsi

Debit Air Banjir Meningkat, Warga Perumahan Sadira Green Village Kubang Terancam Mengungsi
Banjir di Kubang Raya.
Rabu, 07 Maret 2018 17:21 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Debit air banjir yang meluap di wilayah Perumahan Sadira Green Village Kubang Raya, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau terpantau semakin naik hingga Rabu (7/3/2018) sore.

Selain merendam pemukiman warga, banjir yang mencapai ketinggian 40-50 cm ini juga melumpuhkan aktivitas warga dan juga akses transportasi warga yang notabene-nya menggunakan sepeda motor.

Pantauan GoRiau.com di lokasi hingga pukul 17:00 WIB, puluhan warga mulai mengemas-ngemas barang berharga mereka, khususnya seperti barang elektronik dan peralatan yang tidak tahan air.

Sementara itu, sebagiannya lagi terlihat tetap bertahan di rumah yang kondisinya terendam banjir. Saat makan dan hendak beristirahat, mereka harus menongkrong di sebuah kursi dan meja yang posisinya belum terjangkau air banjir.

Jika debit air tak kunjung surut juga, warga pun terancam harus mengungsi ke rumah sanak-saudara mereka.

"Bagaimana kami mau tidur nanti malam kalau air tak surut, malah semakin bertambah. Mengungsi lah lagi," kata Yuni, salahseorang warga Perumahan Sadira Green Village.

Di tempat yang sama, pria yang akrab disapa Opung pun melontarkan nada kekecewaannya kepada developer Perumahan Sadira Green Village. Ia mengaku kecewa karena pihak developer tidak kunjung mengatasi persoalan banjir tersebut dengan solusi jangka panjang, seperti memperlebar parit dan membangun saluran air yang kokoh.

"Kami minta pihak perumahan benar-benar bertanggung jawab, ini sudah dua atau tiga kali kebanjiran. Selama itu pula kami memaklumi. Sekarang kami susah kalau terus seperti ini terus," tukasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/