Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
12 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
9 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
7 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
10 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
7 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Moeldoko Dorong Persiapan Infrastruktur untuk Beroperasinya Bus Listrik

Moeldoko Dorong Persiapan Infrastruktur untuk Beroperasinya Bus Listrik
Moeldoko dengan Bus Listriknya. (istimewa)
Kamis, 08 Maret 2018 21:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) menjelaskan kenapa bus listrik yang dipamerkan di pameran GIICOMVEC pekan lalu masih menggunakan genset untuk menyusul baterainya. Sebab, sampai saat ini di Indonesia masih belum ada infrastruktur pengisian baterai (charging).

"Seharusnya memang tidak menggunakan genset. Tapi di pameran tidak ada infrastruktur pengisian baterai. Charging baru bisa dilakukan di pabrik saja. Genset hanya untuk keperluan pameran atau untuk darurat di jalan saat uji coba," jelas Jenderal TNI (Purn) Moeldoko selaku penggagas Bus Listrik MAB, Kamis (8/3/2018).

Selain terkendala infrastruktur, jelas Moeldoko, tegangan listrik yang dibutuhkan untuk mengisi dayanya belum bisa dipenuhi dari listrik rumahan yang maksimal hanya 220 volt.

"Charge-nya kan voltasenya 380 dan ada kayak stabilizer-nya gitu. Tapi perumahan kan cuma 220 maka nggak bisa," tuturnya.

Namun, hal ini sudah dipikirkannya. Dirinya akan mengupayakan agar infrastruktur untuk pengisian baterai kendaraan listrik tersedia di Indonesia. Sebab, menurutnya ini harus dilakukan karena bus listrik adalah kendaraan massal masa depan.

"Ke depannya harus pakai yang asli, untuk saat ini kan infrastrukturnya belum ada kalau kita saling tunggu menunggu nggak ada yang lompat ya gimana lagi nggak jalan-jalan. Tapi nanti Indonesia harus punya infrastruktur ini. Karena ini transportasi massal masa depan," jelasnya.

Namun kendala ini tidak akan terjadi saat bus listrik ini terealusasi mengaspal di lingkungan Bandara Soekarno Hatta. Sebab, bandara internasional ini sudah siap dengan infrastrukturnya.

"Kalau untuk bandara Soekarno Hatta tidak akan terjadi kendala. Karena beroperasinya masih di dalam lingkungan bandara. Sehingga pihak Angkasa Pura II akan mempersiapkan infrastrukturnya di beberapa titik," pungkasnya.

Bus listrik MAB in disokong mesin penggerak tipe electrical motor permanent magnetic synchronous motor, Yang diklaim mampu menghasilkan tenaga sebesar 200 kw pada 268 hp dan torsi maksimal 2400 Nm pada rotasi 1.200 rpm hingga 3.000 rpm.

Baterai yang digunakan adalah Lithium Fero Phosphate dengan menggendong energi sebanyak 576 V450 Ah. Dengan kapasitas 259.2 kwh, dan berat 2290 kg. Membutuhkan sekitar tiga jam untuk pengisian daya sampai baterai penuh.

Dengan kondisi baterai penuh, Maxvel dapat menempuh jarak 250 km, dengan kapasitas penumpang hingga 60 orang, bus listrik rakitan lokal ini mampu berlari 70 km/jam. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/