Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
13 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
3
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kurangi Anggaran Perjalanan Dinas Dewan, Ini yang Harus Dilakukan Menurut Noviwaldy

Kurangi Anggaran Perjalanan Dinas Dewan, Ini yang Harus Dilakukan Menurut Noviwaldy
Jum'at, 09 Maret 2018 20:54 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Besarnya jumlah biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas dewan setiap tahunnya, ternyata dapat 'dipangkas' hingga setengahnya. Caranya adalah dengan menggunakan peralatan yang bernama teleconference atau atau alat komunikasi jarak jauh, yang bersifat audio atau audio visual.

Disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman kepada GoRiau.com, Jumat, (9/3/2018), dengan menggunakan alat ini, maka dewan tidak harus pergi keluar kota atau negeri jika ingin mengadakan rapat, misalnya dengan kementrian dan dinas - dinas. Hal itu tentu akan menghemat anggaran yang dikeluarkan setiap tahunnya.

"Bisa kita pangkas anggaran itu, jika kita pakai teleconference, apa yang perlu dibicarakan bisa melalui alat itu diruangan kita, yakin saya bisa sampai setengahnya anggaran itu terpotong. Saya mau yang alatnya bisa merekam, jadi setiap pembicaraan itu otomatis terekam, kalau ada tuduhan apapun, tinggal buka rekamannya, kan enaknya seperti itu," paparnya.

Namun sayangnya, Noviwaldi menyesalkan usulan ini tidak kunjung terealisasi dengan berbagai alasan. Meskipun telah beberapa kali masuk dalam APBD Riau, namun selalu terkendala dalam kekalahan lelang.

"Sudah saya ajukan, dari tahun - tahun lalu, sudah dua kali masuk APBD malah. Tapi ya tidak juga terealisasi, karena alasan lelang tidak bagus dan sebagainya," ujarnya.

Noviwaldy mengakui perjalanan dinas dewan selama ini memang cenderung lebih besar, dikarenakan tugas pokok dan fungsinya sebagai legislasi yang wajib untuk berkonsultasi dengan kementrian. Namun, ia sendiri mengaku tidak setuju dengan besarnya jumlah yang telah dicanangkan untuk tahun ini.

Adapun dari informasi yang beredar, biaya perjalanan dinas dewan sendiri untuk tahun ini disebut-sebut mencapai Rp426 miliar. Namun Noviwaldy membantah hal tersebut, dan menyangkal kebenaran data itu.

"Katanya anggaran itu sekarang Rp426 miliar, saya kaget sekali, terperanjat saya. Berikan data itu kepada saya, kalau data itu langsung dari sekda dan telah diberikan kepada FITRA, berikan sama saya cepat, biar saya potong langsung," ujarnya disertai canda bersama wartawan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/