Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Berita Khusus Kampanye Pemilihan Gubernur Riau 2018

Menilik Suara Golkar untuk Syamsuar

Menilik Suara Golkar untuk Syamsuar
Cagub Riau nomor 1, Drs H Syamsuar MSi
Senin, 12 Maret 2018 21:09 WIB
Penulis: Ira Widana
PEKANBARU - Partai Golkar merupakan partai 'penguasa' di Provinsi Riau. Lebih dari separuh pemilihan kepala daerah di provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning diduduki oleh jago yang berasal dari partai berlambang pohon beringin.

Dalam Pemilihan Gubernur Riau 2018, Partai Golkar sudah mengambil sikap untuk menentukan jagoannya.

Sejumlah kader Golkar mencuat untuk menduduki kursi pucuk pemeritahan di Provinsi Riau diantaranya adalah Bupati Pelalawan, HM Harris, Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Yopi Aryanto, Bupati Siak Syamsuar dan petahana Gubernur Riau, Arsyadjuliadi Rachman.

Namun belakangan Golkar memutuskan untuk mengusung petahana.

Pengamat politik, Saiman Pakpahan mengatakan dalam Pilkada Riau, secara sah Golkar memang mendukung petahana. Namun demikian secara langsung partai Golkar akan mendukung Syamsuar.

"Seperti kita ketahui Syamsuar adalah politisi murni Partai Golkar. Dari dulu dia memang orang Golkar dan pernah menjabat Ketua DPD Golkar Siak. Banyak kader kader Golkar yang mempunyai kedekatan emosional dengan Syamsuar. Jadi dalam Pilkada suara Golkar akan terpecah kemungkinan besar terjadi," kata Pengamat Politik Riau, Saiman Pakpahan Senin (12/3/2018).

Misalnya saja, di Kota Dumai, seorang tokoh sekaligus politisi dari dari Partai Golkar, Zainal Effendi menyatakan dukungan terhadap pasangan Syamsuar Edy Nasution di Pilkada Riau. Pernyataan orang penting politisi Dumai ini dilakukan saat Syamsuar melakukan kampanye dialogis di 'kota pelabuhan' itu.

Bahkan secara tak canggung, Zainal Efendi mengundang warga ke rumahnya untuk mendukung pasangan nomor urut 1 itu. Zainal juga siap menerima konsekuansi dari partainya karena dukungannya terhadap Bupati Siak itu.

Di Pelalawan misalnya, suara Golkar juga kemungkinan besar juga bisa pecah. Mengingat alotnya persaingan Harris dan Arsyadjuliandi Rahman dalam bursa penjaringan.

Dalam pertarungan alot itu, akhirnya Golkar menyingkirkan Harris. 'Suara' Harris untuk tidak mendukung petahana, tentu sangat kuat, demikian Saiman melanjutkan.

"Banyak hal yang membuat partai Golkar pecah di Pilkada ini. Apalagi politik itu tidak ada ideologi, partai tidak punya perekat untuk mengikat kadernya. Walau ada sanksi, namun hal itu tidaklah cukup," katanya.

"Politik itu tidak ada teman yang abadi, tapi hanya ada kepentingan pribadi. Di tingkat elit politik mendukung, di level bawah belum tentu. Jadi butuh perjuangan keras bagi petahana mendapat mesin Golkar sempurna, karena sebagian suara Golkar bisa ke Syamsuar," ulasnya.

Jika sebagian suara Golkar beralih ke Syamsuar, ini tentunya akan menambah amunisi bagi tiga partai pengusung yakni PAN, PKS dan NasDem.

"Syamsuar dan Golkar akan sama sama diuntungkan. Jika Syamsuar menang bisa saja ada deal politik dengan Golkar. Jadi Pilkada Riau, Golkar pasang 'dua kaki' sangat memungkinan apalagi jelang Pilpres (Pemilihan Presiden) dan Pileg (Pemili Legaslatif),"ucapnya. (Rls)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/