Antisipasi Serangan Bonita, 4 Personel Polisi Inhil Bersenjata Laras Panjang Diturunkan Bersama Tim Gabungan
Penulis: Chairul Hadi
Bahkan untuk berjaga-jaga dari potensi serangan Bonita yang dapat mengancam nyawa tim gabungan, aparat kepolisian bersenjata laras panjang pun turut dilibatkan. Mereka merupakan personel dari Polsek Pelangiran, Kabupaten Inhil.
"Sudah mulai bergerak anggota kita bersama tim gabungan. Ada empat orang, disebar masing-masing dua orang untuk setiap posko, kan ada dua posko yang dibentuk sesuai hasil rapat kemarin," tutur Kapolsek Pelangiran Iptu Rafi, Kamis siang.
Rafi yang dihubungi GoRiau.com melanjutkan, dilibatkannya polisi dan TNI yang dibekali senjata api tersebut dalam pencarian Bonita bukan bertujuan untuk melumpuhkan satwa ini, melainkan untuk berjaga-jaga, jika situasi nanti berbahaya. Misalnya harimau menyerang anggota tim.
Sebagaimana diketahui, disiapkannya personel bersenjata ini merupakan permintaan dari pihak BBKSDA Provinsi Riau untuk kondisi darurat, misalnya jika Bonita melakukan penyerangan, itu pun dalam jika kondisinya terpaksa/terdesak.
Penembak jitu diminta dari pihak Polri dan TNI. Ini dibenarkan oleh Iptu Rafi. "Kalau tidak salah, dari rekan TNI ada sekitar empat personel juga. Selain itu ada bantuan personel lainya dari Polres Inhil sebanyak dua orang," singkat Kapolsek Pelangiran.
Sosok Bonita jadi perbincangan, setelah dua orang tewas diterkam dan satu lainnya terluka akibat dicakar, yang diduga dilakukan harimau berjenis kelamin betina itu. Perangkap sudah dipasang, namun harimau ini belum juga tertangkap.
Bonita disebut-sebut mengalami perubahan/penyimpangan perilaku, dan berbeda dibanding harimau pada umumnya. Berkali-kali ia menampakkan diri, bahkan sempat berhadap-hadapan dengan petugas di lapangan. ***
Kategori | : | Peristiwa, Riau, GoNews Group |