Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
20 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
20 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
3
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
16 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
16 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
16 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Peredaran Uang Palsu Marak di Riau, Ini yang Harus Dilakukan Warga

Peredaran Uang Palsu Marak di Riau, Ini yang Harus Dilakukan Warga
Senin, 26 Maret 2018 18:57 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Warga masyarakat Riau sebaiknya mulai berhati - hati terhadap uang palsu (upal) yang kini marak beredar di Riau. Pasalnya, penipuan ini sudah 'menelan' korban di beberapa daerah seperti Indragiri Hilir, Kuantan Singingi dan daerah lainnya.

Kasus upal ini sebenarnya sudah lama beredar, dan juga terjadi baru - baru ini dengan pecahan Rp5000 dan Rp10.000. Mengingat tahun ini merupakan tahun politik, dewan pun mewanti - wanti agar masyarakat tidak menjadi korban yang tentu akan menjadi pihak yang sangat dirugikan.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau Taufik Arrahman kepada GoRiau.com, Senin, (26/3/2018), meminta agar masyarakat lebih berhati - hati dan kembali mengingat sosialisasi 3 D (Dilihat, Diraba, Diterawang) setiap kali melakukan transaksi atau tukar - menukar uang. Menurutnya, semirip - miripnya uang palsu, tidak akan dapat mengalahkan kualitas uang asli.

"Di tahun politik ini kan rawan dengan penggunaan cara - cara yang tidak benar, seperti uang palsu yang arahnya kita duga untuk kepentingan itu oleh pihak tidak bertanggung jawab. Tetapi, masyarakat sudah disosialisasikan oleh Bank Indonesia bagaimana cara membedakan uang asli dan palsu, yang 3 D itukan, perlu kehati - hatian dan cara itu tetap diterapkan," papar Taufik.

"Masyarakat saya himbau untuk peduli dengan cara 3 D itu, karena kalau mereka nanti menukar uang, lalu ketika membeli barang, alat tukarnya ternyata palsu, kan kasihan mereka," ungkap taufik.

Taufik juga menghimbau agar pihak berwajib, yakni aparat hukum agar dengan tegas menyelidik dan menyidik kasus ini agar tidak semakin merugikan.

"Tentunya kita berharap masyarakat tegas menyelidik dan menyidik ini. Terutama didaerah yang sudah ada terindikasi ada uang palsunya," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/