Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
2
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
5 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
4 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
4 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
4 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
4 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Ada Makam Ulama Besar Syekh Abdurrahman Ashiddiq Al Banjari

Pulau Sapat-Inhil Belum Tersentuh Pembangunan, Warga: Katanya Pak Firdaus Mau ke Sini

Pulau Sapat-Inhil Belum Tersentuh Pembangunan, Warga: Katanya Pak Firdaus Mau ke Sini
Awak media saat berziarah ke makam Syekh Abdurrahman Ashiddiq Al Banjari
Senin, 26 Maret 2018 18:27 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
TEMBILAHAN - Makam ulama besar Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari, Wali/Habib di Kecamatan Kuala Indragiri, Indragiri Hilir kini menjadi tujuan wisata relligi bagi umat islam, tak hanya Indonesia tapi juga mancenagera.

Seperti diketahui, Abdurrahman Shiddiq merupakan salah seorang ulama di Indonesia yang terkenal, luar biasanya para peziarah yang mengenal sosoknya datang jauh-jauh dari Jakarta, Kalimantan dan sejumlah daerah di Indonesia, ada juga peziarah dari Pakistan, Malaysia, Jerman dan negara lainnya.

Bagi yang belum tahu dengan keberadaannya, diceritakan kalau setelah mengajar 35 tahun di Makkah, anak Syekh Muhammad Afif Al Banjari ini kemudian membaca ajaran Islam ke wilayah Indragiri, ia pun lantas dikenal sebagai mufti Kerajaan Indragiri, wilayah penyebaran mulai dari Tembilahan, Rengat, dan seluruh daerah Indragiri Hilir dan Hulu.

Salah seorang warga Sapat-Kuala Indragiri sangat tenang menceritakan runtunan riwayat 'Kiyai panggilan akrab Syekh, dari pertama penyebaran Islam di Indragiri hingga 'kiayi' meninggal meninggal dunia. "Sudah lebih dari 80 tahun warga berdatangan berbondong-bondong ke makam ni, dari luar negeri juga banyak," ujar Abdul Sathar yang didampingi oleh Hafipuddin (cucu kandung kiayi).

Ketika ditanya mengenai hingar bingar Pemilihan Gubernur Riau 27 Juni 2018 mendatang, cucu kandung Syekh yang juga tokoh masyarakat Sapat, mengungkapkan belum menentukan pilihannya begitu juga warga yang lain. "Belum ada satupun calon yang datang ke sini, tapi setahu kami ada Wali Kota Pekanbaru yang berencana mau ke sini," ungkap Hapif.

Sebagai catatan, pulau Sapat ini berjarak sekitar 30 menit perjalanan laut dari Tembilahan, daerah ini masih sangat butuh sentuhan pemerintah untuk pendidikan dan infrastruktur yang selama ini belum dirasakan masyarakat sebagaimana yang disampaikan Hapif juga kepada awak media yang berhadir.

"Kita bisa sama-sama lihat kondisi jalan dan masyarakat disini, sekolah jauh dengan bangunan yang tidak memadai, kami butuh bantuan, tapi tidak tahu mau sampaikan ke siapa," ujarnya penuh pengharapan. (rls)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/