Anggarannya Dialihkan untuk Bayar Utang, Pemkab Kuansing Tak akan Rekrut Pegawai Honorer
Penulis: Wirman Susandi
Pada APBD 2018, Pemkab Kuansing menganggarkan Rp46 miliyar untuk pengangkatan pegawai honorer. Setelah APBD berjalan sekian bulan, pemerintah tak kunjung melalukan perekrutan.
"Dari pembahasan hearing kemaren, diketahui bahwa total utang pemerintah senilai Rp81 miliyar. Setelah Pemda melalukan rasionalisasi anggaran 15 persen, didapatlah Rp40 miliyar untuk membayar utang," ujar Musliadi, Ketua Komisi A DPRD Kuansing, Selasa (27/3/2018) sore di Telukkuantan.
Karena masih kekurangan Rp41 miliyar, TAPD dan Banggar sepakat untuk merasionalisasi anggaran perekrutan honorer. Dengan demikian, pemerintah tidak kesulitan dalam mencari sumber pembayar utang.
"Pihak eksekutif sempat melontarkan pernyataan bahwa mereka butuh tenaga honorer. Tapi, sejak 2017 lalu, mereka tak pernah melakukan perekrutan. Padahal, DPRD dan TAPD selalu menganggarkan setiap tahun. Setahun tanpa pegawai honorer, ternyata Kuansing tetap berjalan," papar pria yang akrab disapa Cak Mus ini.
Dikatakan Cak Mus, DPRD sangat prihatin dengan kondisi ini. Sebab, masih banyak pemuda Kuansing yang nganggur dan mengharapkan diangkat sebagai honorer. Namun, pemerintah daerah tak ada itikad untuk memberdayakannya.
"Percuma dianggarkan, tapi tak juga dieksekusi. Bagus anggaran tersebut dialihkan untuk membayar utang 2017," ujar Cak Mus.
Selain itu, pemerintah juga merasionalisasi anggaran pengadaan bibit sawit. Dari Rp8 miliyar menjadi Rp6 miliyar, sesuai dengan anggaran tahun lalu.
"Pertimbangannya, bibit tahun lalu masih banyak yang belum ditanam petani. Di sisi lain, Pak Wabup mengungkap sendiri keraguannya atas bibit yang didatangkan rekanan," papar Cak Mus.***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, GoNews Group |