Ini 3 Risiko Fatal Mengkonsumsi Narkoba Bagi Wanita yang Jarang Diketahui
Penulis: Barkah Nurdiansyah
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Hariono saat jadi pembicara pada acara Sosialisasi dan Diskusi Memerangi Narkoba yang ditaja Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI) di kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR), Rabu (28/3/2018).
"Bahaya narkoba bagi wanita berdampak lebih buruk. Jadi, ingatkan keluarga, kakak, adik atau saudara perempuan untuk menjauhi narkoba, apalagi sampai terjerumus sebagai penyalahguna narkoba," tegasnya.
Hariono memaparkan, dampak efek samping dari penyalahguna narkoba khususnya sabu-sabu bagi kaum wanita tidak hanya menyerang saraf otaknya saja. Namun, bahkan bisa berisiko tidak bisa memiliki keturunan.
"Hal ini disebabkan kerusakan pada bagian sel telur akibat zat yang terkandung dalam narkoba tersebut. Tidak hanya itu, wanita yang menjadi penyalahguna narkoba juga berisiko melahirkan bayi cacat," terangnya.
Berikut beberapa efek samping yang sangat fatal jika wanita mengkonsumsi atau pun penyalahguna narkoba yang disampaikan Kombes Pol Hariono:
1. Zat yang terkandung dalam narkoba bisa merusak sel telur. Menurut Hariono, hal ini yang menyebabkan banyak wanita yang bekerja di tempat hiburan malam tidak memiliki keturunan setelah menikah.
2. Zat yang terkandung dalam narkoba, menjadikan wanita yang mengkonsumsi/penyalahguna memiliki risiko tujuh kali lebih tinggi melahirkan bayi cacat dari pada wanita yang bukan penyalahguna narkoba.
3. Zat yang terkandung dalam narkoba mengakibatkan payudara wanita mengecil. Menurut Hariono, hal ini diakibatkan rusaknya pembuluh darah pada bagian dalam payudara akibat mengonsumsi narkoba.
Meski bagi wanita memiliki risiko yang lebih tinggi dari pada pria yang mengkonsumsi narkoba. Hariono tetap menegaskan kepada para mahasiswa untuk jangan sekali-kali mencoba atau mencicipi narkoba.
"Apalagi sampai terlibat peredaran narkoba, selain diri kita ada keluarga dan orang terdekat serta sahabat maupun kerabat kita yang juga akan merasakan dampak akibat ulah kita menjadi penyalahguna narkoba," tegasnya.
Sementara itu, Novrizon selaku Kasi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pekanbaru mengungkapkan untuk saat ini tercatat kurang lebih ada sekitar 3,3 juta jiwa penyalahguna narkoba di Riau.
"Tentunya, kita berharap melalui mahasiswa ini bisa menjadi aksi nyata kita dalam memerangi peredaran narkoba dan mengurangi penyalahguna narkoba di Riau, khususnya Kota Pekanbaru," kata Novrizon yang turut hadir dalam acara Sosialisasi dan Diskusi Memerangi Narkoba di Fakultas Hukum UIR.
Dalam kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Memerangi Narkoba yang ditaja LSISI bersama Fakultas Hukum UIR ini turut dihadiri oleh 300 lebih mahasiswa dan dosen dari berbagai fakultas di UIR. Ratusan mahasiswa ini pun tampak antusias mengikuti diskusi ini.***
Kategori | : | Umum, Riau, GoNews Group |