Meski harus takluk di kandang, pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Marin, mengaku senang dengan permainan yang ditampilkan anak asuhnya.
"Kami kurang beruntung pada pertandingan ini. Sebenarnya tim sudah bermain bagus. Saya tetap apresiasi pemain yang sudah kerja keras pada pertandingan tadi," terang Rafael Berges.
Satu hal yang masih menjadi kelemahan Mitra Kukar adalah penyelesaian akhir. Itu menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi tim berjuluk Naga Mekes. Pasalnya, Mitra Kukar memiliki sejumlah peluang emas yang gagal dimaksimalkan.
Ini juga yang disebut pelatih asal Spanyol itu dimana salah satu kekurangan timnya pada laga lawan Borneo FC tadi adalah tidak bisa mencetak gol. Pelatih asal Spanyol itu mengaku tidak akan menyalahkan pemain tertentu.
Pada babak pertama, tepatnya menit ke-17, tendangan kaki kiri pemain Mitra Kukar, Hendra Adi Bayaw dari jarak sekitar 30 meter membentur mistar gawang. Bola sebenarnya memantul melewati garis gawang. Namun baik hakim garis maupun wasit tak melihat jelas posisi jatuhnya pantulan bola sehingga tak memutuskan terjadi sebuah gol.
Usai turun minum, tepatnya menit ke-53, Borneo FC melakukan serangan cepat dai sisi kiri pertahanan tuan rumah. Umpan melengkung Abrizal Umanailo ke kotak penalti disambut dengan sundulan striker Lerby Eliandry untuk menjebol gawang Yoo Jae Hoon.
Striker bernomor punggung 12 ini tampaknya benar-benar menjadi hantu bagi Mitra Kukar. Bagaimana tidak, di dua pertemuan sebelum di musim 2017. Lerby juga mampu menjebol gawang Mitra Kukar sebanyak tiga kali.
Hasil ini sekaligus membuat Mitra Kukar gagal memutus rekor buruk pertemuan kedua tim. Dalam tiga laga terakhir kedua tim, Bayu Pradana dan kawan-kawan selalu kalah dari Borneo FC.***
