Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
12 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
7 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DKPP Mentawai Lakukan Panen Padi Perdana di Makoddiai Sidomakmur

DKPP Mentawai Lakukan Panen Padi Perdana di Makoddiai Sidomakmur
Panen perdana.
Jum'at, 06 April 2018 11:44 WIB
MENTAWAI - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai bersama sejumlah Muspika melakukan panen padi perdana di Dusun Mokaddiai, Desa Sidomakmur Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kamis (5/4/2018).

Padi tersebut hasil tanam petani seluas 27 hektar yang terdiri dari dua kelompok, yaitu Kelompok Tunas Baru dan Kelompok Bukit Indah. Saat ini yang berbuah adalah hasil pertanian Kelompok Tunas Baru.

"Ini merupakan pertama bagi kami, ini hasil kelompok kami, setelah kami bicara dengan penyuluh dari Disperta Provinsi Sumbar. Ternyata kami masih ketinggalan dalam hal-hal
pengolaan tanah dan cara menanam padi," kata Karsito Firdaus, Ketua kelompok Tunas Baru.

Hasil panen tersebut untuk sementara hanya untuk konsumsi petani anggota kelompok, belum akan dijual ke pasar. Karsito berharap ada perhatian pemerintah untuk meningkatkan sistem pertaniannya sehingga bisa dijual ke pasar serta peralatan panen sebab saat ini kelompoknya hanya bertanam dengan sistem semai atau manual.

Sementara Camat Sipora Utara Narman Ulian menyampaikan, warga Desa Sidomakmur sudah bertanam padi sejak beberapa waktu. namun hasilnya belum maksimal.

"Sebelumnya masyarakat kita sudah bertanam padi atau bersawah tetapi masih sistem tradisional berdasar pengetahuan petani itu sendiri. Belum terkoordinir dengan baik," katanya.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Mentawai, Novriadi menjelaskan. produktivitas hasil panen di Sidomakmur masih rendah.

"Ini dilihat dari hasil panennya hanya 2,6 ton per hektar," katanya.

Kondisi ini menunjukkan karena budidaya yang dilakukan petani belum tepat seperti pengelolaan tanah minim, serta benih yang kurang bermutu atau berlabel.

"Pupuk subsidi sudah tersedia, kita arahkan mereka ke situ. Ini harganya cukup murah dan terjangkau, harga pupuk urea sekira Rp1.800/kg atau Rp90 ribu per karung," katanya.

Novriadi mengajak petani untuk lebih bersemangat, meskipun fasilitas kurang memadai dan tetap bersabar. Ia menjanjikan ke depan pemerintah akan memenuhi permintaan petani padi di Desa Sidomakmur.

Desa Sidomakmur merupakan salah satu desa mandiri pangan yang ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Barat pada tahun lalu bersama Desa Goiso Oinan. (ss)

Editor:Arie RF
Kategori:Sumatera Barat, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/