Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
3
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
1 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Riau
Berita Khusus Pilgubri 2018

Kakeknya Misnarni, Istri Syamsuar yang Berasal dari Kampar Ikut Berperan Membangun Bengkalis

Kakeknya Misnarni, Istri Syamsuar yang Berasal dari Kampar Ikut Berperan Membangun Bengkalis
Cagub Riau nomor 1, Drs H Syamsuar MSi dan istrinya, Misnarni berkumpul bersama keluarga besarnya di Desa Pulau, Kampar.
Senin, 09 April 2018 14:17 WIB
Penulis: Ira Widana
KAMPAR - Teka teki Misnarni, istri Syamsuar Calon Gubernur Riau adalah keturunan Kampar tulen terjawab. Datuk Ali Anas yang sudah memasuki usia 84 tahun ini menceritakan dengan detail sejarah silsilah keturunan Misnarni.

Diceritakannya, zaman penjajahan Jepang silam neneknya Misnarni yang bernama Saimah bersama tiga saudara perempuannya yang akrab disapa Mak Arab, Nurmani dan Sa'diah menetap di Desa Pulau, Kampar.

Sementara saudara lelaki nenek Saimah yakni Datuk Cakah dan Muhammad Alif sudah lebih dulu merantau ke Bengkalis karena ekonomi sangat buruk, hasil pertanian rakyat diambil paksa oleh Jepang.

Sehingga untuk makan saja nenek Saimah bersama dua orang anaknya susah. Perceraian nenek Saimah dan suaminya Tualim pun terjadi saat itu.

Sebagai janda yang sangat cantik di Desa Pulau ini, Saimah pun menjadi banyak perhatian lelaki yang ingin menjadikannya istri. Namun hati Saimah nampaknya masih belum sembuh dari luka.

Sehingga Saimah yang anak bungsu dari 6 bersaudara ini juga putuskan menyusul saudara lelakinya ke Bengkalis. Ia ingin memulai hidup baru di Bengkalis. Harapan itu pun diaminkan oleh Datuk Cakah saudara tertuanya.

"Saimah minta dijemput oleh abangnya dari Bengkalis," kata Datuk Ali Anas saat temu ramah dengan Cagub Riau, Syamsuar di kediaman Ali Albar RW 1, Lingkungan Bodi, kelurahan Pulau, Bengkinang, Senin (9/4/2018).

Dan Muhammad Alif menitip pesan dengan H Khatib yang masih ada hubungan saudara juga untuk membawa Saimah ke Bengkalis. Tidak hanya Saimah, Nurmani juga ikut dibawa ke Bengkalis menaiki kapal Tinombo (kapal Belanda) yang membawa barang.

Di kapal Tinombo ini Saimah mulai merajut kehidupan barunya dengan seorang pria berparas tampan yang juga merupakan putra asli Kampar di daerah Ganting.

Pria itu akrab disapa Tani, dia seorang guru bantu di pesantren Kelapa Pati Bengkalis. Tani menyebutkan perasaannya dengan Saimah dan berjanji akan sehidup semati.

Tani juga sering mengunjungi rumah M Alif untuk bertemu Saimah yang sudah membutakan hatinya. Sehingga Alif marah dan mengingatkan Tani kalau adiknya itu sudah janda beranak dua.

"Tapi Tani tidak mempermasalahkan itu. Dia tetap ingin menikahi neneknya Misnarni ini. Dan akhirnya mereka menikah setelah mendapat restu keluarga," sebut Datuk Ali Anas.

Setelah setahun menikah, Tani dipilih menjadi Kadi (Kua) oleh masyarakat Bengkalis untuk menggantikan Kadi sebelumnya yang meninggal dunia. Nasib baik masih menyemat pada Tani, dua tahun menjadi Kua, dia diangkat juga menjadi Penghulu Bengkalis.

"Dengan Tani ini, Saimah memiliki 4 orang anak. Anak pertamanya itulah ibu dari Misnarni yakni Siti Rafiah. Anak kedua Ainun, Neneng dan Buyung. Jadi meski Misnarni lahir di Bengkalis, tapi dalam daerahnya itu mengalir darah keturunan asli Kampar," sebut Datuk Ali Anak lagi.

Sebagai yang dituakan di Kampar, Datuk Ali Anas mengaku sangat bangga melihat suami dari cucu kemenakannya atau Urang Sumando, Syamsuar dipercaya sejumlah Partai Koalisi untuk menjadi Gubernur Riau 2018.

"Jujur saja, yang membangun Bengkalis itu sebenarnya orang Kampar dan Siak. Kala itu banyak perkawinan antara orang Kampar dan Siak tepatnya di Bengkalis Kota. Sementara orang Sakai banyak menetap di Mandau. Kini saatnya juga pemimpin Siak naik menjadi pemimpin Riau," sebut Datuk Ali lagi.

"Syamsuar yang merupakan Sumando bagi kami. Patutnya kami juga harus berjuang bersama masyarakat Pulau keseluruhannya untuk mengumpulkan suara. Dengan tujuan yang satu, memilih nomor 1 menjadi Gubernur Riau," sebut Datuk Ali lagi yang kemudian meminta izin untuk pamit melaksanakan ibadah zuhur.***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/