DPRD Riau Sesalkan Ada Elpiji Rp31.000 di Pelalawan, Mansyur: Ada Tiga Kemungkinan...
Penulis: Winda Mayma Turnip
Mengetahui peristiwa ini, Sekretaris Komisi II DPRD Riau kepada GoRiau.com, melalui telepon seluler, Rabu, (11/4/2018) menyesalkan jika harga eceran ini begitu jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 Kg yang sesuai SK Bupati Pelalawan Nomor 125 Tahun 2016 sebesar Rp 18.000 per tabung.
"Kalau memang seperti itu laporannya, kita sangat menyayangkan sekali, apalagi ini menjelang Ramadhan dan lebaran. Kasihan masyarakatnya, karena gas elpiji 3 Kg inikan untuk masyarakat menengah kebawah, kok mahal juga? Kan itu pertanyaannya," ujarnya.
Mansyur kemudian mengatakan pihaknya akan memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan juga Pertamina dalam upaya untuk menemukan alasan dan solusi terkait persoalan ini. Menurutnya, ada tiga kemungkinan sehingga harga elpiji ini meningkat tajam, salah satunya adalah suplai atau pasokan barang kurang, penimbunan oleh oknum tidak bertanggung jawab, dan biaya transportasi.
"Kita harus segera mengecek ini, makanya ini nanti akan dipanggil dinas perdagangan, dan pertamina juga, setelah ini akan saya telepon kepala dinasnya, pokoknya dalam minggu ini kita atur jadwal hearingnya," ungkap Mansyur.
"Kalau menurut saya itu ada tiga kemungkinan, pertama suplai produknya tidak mencukupi kebutuhan dimasyarakat, biasanya kalau produk langka kan harga jadi mahal? Kedua, kita harus curigai adanya penimbunan, kalau ada harus segera kita tindak supaya masyarakat tidak rugi, dan kemungkinan lainnya adalah biaya transportasi," sambungnya.
Harapannya, harga elpiji ini dapat segera 'ditertibkan' agar masyarakat kurang mampu hingga di pelosok daerah atau negeri dapat menikmati gas subsidi yang memang bertujuan membantu perekonomian masyarakat tersebut. ***
Kategori | : | Ekonomi, Riau, Pemerintahan |