Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
24 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
6
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Home  /  Berita  /  Riau

DPRD Riau Sesalkan Ada Elpiji Rp31.000 di Pelalawan, Mansyur: Ada Tiga Kemungkinan...

DPRD Riau Sesalkan Ada Elpiji Rp31.000 di Pelalawan, Mansyur: Ada Tiga Kemungkinan...
Rabu, 11 April 2018 21:48 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran, kenaikan harga sembako atau kebutuhan pokok dipasaran seolah tak dapat dihindarkan. Bahkan baru - baru ini, warga Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan sudah dibuat resah dengan kenaikan harga elpiji ukuran 3 Kg yang melambung keangka Rp31.000 pertabung.

Mengetahui peristiwa ini, Sekretaris Komisi II DPRD Riau kepada GoRiau.com, melalui telepon seluler, Rabu, (11/4/2018) menyesalkan jika harga eceran ini begitu jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 Kg yang sesuai SK Bupati Pelalawan Nomor 125 Tahun 2016 sebesar Rp 18.000 per tabung.

"Kalau memang seperti itu laporannya, kita sangat menyayangkan sekali, apalagi ini menjelang Ramadhan dan lebaran. Kasihan masyarakatnya, karena gas elpiji 3 Kg inikan untuk masyarakat menengah kebawah, kok mahal juga? Kan itu pertanyaannya," ujarnya.

Mansyur kemudian mengatakan pihaknya akan memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan juga Pertamina dalam upaya untuk menemukan alasan dan solusi terkait persoalan ini. Menurutnya, ada tiga kemungkinan sehingga harga elpiji ini meningkat tajam, salah satunya adalah suplai atau pasokan barang kurang, penimbunan oleh oknum tidak bertanggung jawab, dan biaya transportasi.

"Kita harus segera mengecek ini, makanya ini nanti akan dipanggil dinas perdagangan, dan pertamina juga, setelah ini akan saya telepon kepala dinasnya, pokoknya dalam minggu ini kita atur jadwal hearingnya," ungkap Mansyur.

"Kalau menurut saya itu ada tiga kemungkinan, pertama suplai produknya tidak mencukupi kebutuhan dimasyarakat, biasanya kalau produk langka kan harga jadi mahal? Kedua, kita harus curigai adanya penimbunan, kalau ada harus segera kita tindak supaya masyarakat tidak rugi, dan kemungkinan lainnya adalah biaya transportasi," sambungnya.

Harapannya, harga elpiji ini dapat segera 'ditertibkan' agar masyarakat kurang mampu hingga di pelosok daerah atau negeri dapat menikmati gas subsidi yang memang bertujuan membantu perekonomian masyarakat tersebut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/