Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
4
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
5
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
5 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
4 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ditanya Poros Ketiga, Zulhasan: Kalau Saya Koalisi Nasional

Ditanya Poros Ketiga, Zulhasan: Kalau Saya Koalisi Nasional
Kamis, 12 April 2018 09:23 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan kembali menyampaikan gagasan mengenai koalisi nasional. Menurut Zulkifli Hasan, koalisi nasional ini adalah koalisi yang rasional, berkualitas, mempersatukan, dan menjahit kembali merah putih.

Hal ini disampaikan Zulkfili Hasan ketika ditanya soal Poros ketiga, dalam diskusi dengan wartawan parlemen di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

"Yang saya gagas adalah Koalisi Nasional- Kita tidak ingin bangsa ini dipecah-pecah. Kita tidak ingin ada kelompok pro dan kelompok anti. Kita tidak mau seperti itu," kata Pria asal Lampung Sumatera ini.

Zulhasan, sapaan Zulkifli Hasan, mengungkapkan koalisi nasional yang digagas itu bukanlah koalisi yang akan memecah belah anak bangsa. Fenomena perpecahan itu seperti terlihat dalam diskusi (talk show) di televisi.

"Yang ini kawan, yang di sana lawan. Sudah menyeramkan kita melihatnya. Kita tidak seperti itu," ujarnya prihatin.

Menurut Zulhasan, Pilkada (pemilihan bupati atau gubernur), pemilihan presiden (Pilpres) adalah sebuah kontestasi dalam era demokrasi.

"Jadi kontestasi itu adalah hal yang biasa. Jadi bukan seperti menghadapi musuh. Bukan seperti menghadapi Belanda. Kontestasi ini adalah kontestasi antar kawan, antar anak negeri,” kata Zulhasan.

Karena itu, lanjut Zulhasan, pilihan dalam Pilkada atau Pilpres boleh beda-beda. Tapi, Pilkada dan Pilpres harus dimaknai sebagai kontestasi untuk berbuat yang terbaik untuk NKRI dan memperat persatuan. Dalam kontestasi itu saling menghormati, menghargai dan beradu program.

"Rakyat mendapat pemimpin yang amanah. Program-program dan konsepnya bagus. Kita berharap dalam kontestasi itu masing-masing saling menghormati, menghargai, dan beradu program," ucapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/