Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
23 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
20 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
20 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
19 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pelipisnya Terluka saat Kericuhan di Malang, Mario Gomez : Saya Sudah Memaafkan Pelaku

Pelipisnya Terluka saat Kericuhan di Malang, Mario Gomez : Saya Sudah Memaafkan Pelaku
Pelatih Persib, Mario Gomes. (Istimewa)
Senin, 16 April 2018 19:14 WIB
Penulis: Azhari Nasution
MALANG - Pelatih Klub Persib Bandung, Mario Gomez, terkena lemparan benda keras yang diduga batu saat terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Minggu (15/4/2018) malam.

Insiden itu terjadi saat para pemain mulai masuk ke ruang ganti, karena penonton makin nekat merangsek ke lapangan.

Pertandingan Arema FC melawan Persib harus terhenti di menit ke-90+2, atau satu menit sebelum waktu injury time yang diberikan wasit habis. Sialnya, Mario Gomez yang berusia 61 tahun ini terlambat untuk masuk ke ruang ganti.

Tanpa tahu siapa yang telah membuatnya terluka, Mario Gomez memilih memaafkan pelaku atas apa yang dilakukannya. 

Pelatih asal Argentina itu juga bersyukur hanya mengalami luka kecil, meski kepala bagian kanan depan sampai berdarah.

"Saya sudah memaafkan pelaku. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di setiap momen. Tapi jujur ini pengalaman pertama saya selama berkarier di sepak bola," kata Mario Gomez.

Mantan asisten pelatih Inter itu mengajak agar suporter klub sepak bola di Indonesia, untuk menghargai apapun hasil pertandingan. Termasuk keputusan wasit. Jika tidak puas boleh marah atau protes, tetapi jangan sampai mengintimidasi.

"Hal seperti ini tidak bisa terus terjadi di sepak bola. Jangan lakukan kekerasan, itu sagat merugikan tim. Jika kita bisa memahami setiap hasil, baik menang, seri, atau kalah, sepak bola akan terasa lebih indah," ujar Mario Gomez. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Olahraga, Jawa Barat, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/