Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Khasanah

Tiga Rahasia Keluarga Bahagia

Tiga Rahasia Keluarga Bahagia
Ilustrasi keluarga bahagia. (Istimewa)
Rabu, 18 April 2018 23:37 WIB
IMAM Ibnul Qayyim pernah berkata, "Rahasia kebahagiaan ada tiga. Pertama, bersyukur atas nikmat Allah. Kedua, bersabar atas musibah.

Dan ketiga, bertobat dari maksiat." Bila ketiga hal ini ada pada diri seseorang, niscaya ia akan hidup bahagia, baik di dunia lebih-lebih di akhirat nanti.

Setiap orang pasti pernah mendapatkan nikmat dari Allah SWT. Maka cara terbaik dan paling sesuai dengan ridha Allah adalah dengan bersyukur kepada-Nya.

Setiap orang juga pernah mengalami musibah, maka cara terbaik untuk menghadapi musibah tersebut adalah dengan kesabaran. Setiap orang juga pernah melakukan maksiat, maka cara terbaik untuk menghapusnya adalah dengan cara bertobat.

Pertama, bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, dan di antara caranya adalah dengan mengucapkan alhamdulillahi rabbil 'alamin. Artinya, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Dalam gramatika bahasa Arab, huruf al di sini lil istighraaq, maksudnya mencakup semua jenis pujian atas segala nikmat.

Di samping bersyukur secara lisan seperti di atas, kita juga dituntut bersyukur bil hal, yaitu bersyukur dengan cara mempergunakan nikmat yang diberikan Allah untuk menambah pahala kita. Artinya, kita pergunakan nikmat itu untuk menambah kedekatan kita kepada Allah SWT.

Kedua, bersabar atas musibah yang menimpa kita. Banyak orang beranggap an bahwa musibah yang menimpanya merupakan bentuk kemurkaan Allah, padahal sebaliknya, musibah itu merupakan bentuk lain dari kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Karena musibah tidak lepas dari dua kemungkinan: bisa jadi sebagai peringatan ketika orang itu sedang lalai supaya sadar dari kealpaannya, ada kalanya sebagai ujian untuk meningkatkan derajat keimanannya.

Sabar yang dimaksud di sini adalah kesadaran bahwa semua yang terjadi pada diri kita merupakan pemberian terbaik dari Allah SWT meskipun pemberian itu terkadang terasa pahit dan tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Sebab, Allah tidak hanya memberikan yang kita inginkan, tetapi memberikan yang kita butuhkan.

Ketiga, bertobat dari perbuatan maksiat. Setiap orang pasti pernah melakukan perbuatan maksiat, hal ini pernah disinyalir oleh Rasulullah SAW dalam sebuah sabdanya, "Setiap manusia pernah bersalah (berdosa), dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertobat." (HR al-Turmudzi dan Ibnu Majah). Artinya, jika setiap manusia dipastikan pernah melakukan kesalahan maka tidak ada cara lain untuk menghapus kesalahan tersebut kecuali dengan bertobat.

Maka, dengan selalu bertobat dari setiap kesalahan yang kita lakukan dan mengikutinya dengan perbuatan baik, niscaya Allah akan mengampuni dosa - dosa kita. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/