Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
9 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
9 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
10 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
8 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
8 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua DPR Ingin Indonesia Serius Kerjasama dengan Maroko

Ketua DPR Ingin Indonesia Serius Kerjasama dengan Maroko
Kamis, 19 April 2018 13:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menginginkan, agar kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Maroko mendapat perhatian serius. Pasalnya, dalam tiga tahun terakhir, nilai perdagangan kedua negara terus mengalami penurunan.

"Pada tahun 2015 nilai perdagangan Indonesia dan Maroko tercatat sebesar 214,32 juta US dollar. Di tahun 2016, menurun menjadi 157,94 juta US dollar. Dan, pada tahun 2017 kembali menurun menjadi154,80 juta US dollar," ujar Bamsoet saat menerima Duta Besar Maroko untuk Indonesia Quadia Benabdellah di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Bamsoet juga berharap, ke depan para pelaku bisnis dari kedua negara perlu dilibatkan lebih intens. Kedua negara juga perlu segera merundingkan Preferential Trade Agreement untuk mendukung peningkatan kerja sama perdagangan.

"Banyak kerjasama perdagangan yang bisa Indonesia dan Maroko lakukan. DPR akan mendorong pemerintah untuk segera merealisasi kerjasama perdagangan di bidang pupuk fosfat sesuai kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Maroko tahun lalu. Kerjasama di bidang energi terbarukan juga akan coba kita jajaki," papar Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR itu juga mengapresiasi investasi yang dilakukan oleh perusahaan asal Maroko di Indonesia.

Diamana belum lama ini, GDTC Grup perusahaan dari Maroko itu melakukan investasi ke sektor perkebunan tebu yang terintegrasi dengan peternakan sapi potong di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.  

"Nilai investasi yang ditanamkan sebesar USD 800 juta atau setara Rp 10,9 triliun. Diprediksi panen perdana dapat dilakukan dalam dua tahun ke depan. Kami berharap para pelaku bisnis Maroko yang lain juga mau berinvestasi di Indonesia," kata Bamsoet. 

Bamsoet menuturkan, hubungan Indonesia dan Maroko selama ini telah terjalin dengan baik. Terlebih, hubungan kedua negara dilatarbelakangi oleh ikatan sejarah yang kuat. Indonesia merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Maroko pada tahun 1956.

"Di Maroko terdapat jalan besar yang diberi nama Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Sebaliknya, di Jakarta juga terdapat Jalan Casablanca, nama kota besar di Maroko. Ini menunjukkan persahabatan yang kuat antara Indonesia dan Maroko," papar Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini berharap konflik perebutan Sahara Barat yang masih terjadi antara Maroko dan Polisario bisa segera diselesaikan. Indonesia mendukung penuh penyelesaian secara damai di bawah naungan PBB untuk mencari jalan keluar terbaik.

"Sebagai negara yang telah bersahabat sangat lama, Indonesia siap mendukung penyelesaian konflik Sahara Barat melalui jalur PBB. Kita siap berbagi pengalaman penyelesaian konflik di Aceh, sebagai alternatif cara penyelesaian konflik Sahara Barat," tandasnya.

Bamsoet juga minta dukungan dari pemerintahan Maroko untuk mendukung pencalonan Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

"Saya harap pemerintah Maroko mendukung Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Menciptakan dunia yang lebih aman dan damai tentu cita-cita semua bangsa. Indonesia siap untuk memperjuangkan hal tersebut dalam forum Dewan Keamanan PBB," pungkas Bamsoet.

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha, anggota Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun serta anggota Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77