Warga Jeunieb Bireuen Juga Ikut Tertipu Rumah Bantuan
Penulis: Joniful Bahri
Menurut cerita Marzuki, awalnya ia didatangi seorang warga, Zah dan mengaku akan memberikannya rumah bantuan tipe 5x7.60 meter dari pemerintah.
''Awalnya sebelum dibangun rumah, Ia sempat meminta uang Rp17 juta. Dana sebesar itu saya serahkan melalui adik ipar. Namun belakangan rumah tersebut dibangun pondasi dan dipasang bata setengah,'' ujar Marzuki kepada GoAceh, Kamis (19/4/2018).
Diakui Marzuki, kasus penipuan ini menimpanya tahun 2015. Kala itu, pelaku bernama Zah menjanjikan rumah bantuan tersebut rampung dibangun dalam waktu dua bulan.
''Bila rumah ini rampung dibanguan, saya merencanakan akan menyerahkan untuk mertuanya yang tidak memiliki rumah, karena terbakar beberapa tahun lalu.
''Tapi hingga mertua saya meninggal, rumah bantuan tersebut juga tak terealisasi hingga sekarang,'' terangnya.
Kendati penipuan ini terjadi ditahun 2015, tapi Marzuki belum melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisiam setempat, tujuannya agar pelaku dapat mengembalikan uang tersebut, apa lagi hingga sejauh ini Ia belum pernah bertemu dengan pelaku.
''Kala itu yang serahkan uang dan proses pembayarannya melalui adik ipar saya. Adik ipar saya yang serahkan. Katanya Ia orang Bireuen, tapi saya tidak pernah bertemu dengan pelaku, sebab yang berhubungan langsung itu adik ipar saya,'' sebutnya. ***