Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
20 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
19 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
19 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
19 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
19 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Umum

Warga Jeunieb Bireuen Juga Ikut Tertipu Rumah Bantuan

Warga Jeunieb Bireuen Juga Ikut Tertipu Rumah Bantuan
ilustrasi
Kamis, 19 April 2018 18:29 WIB
Penulis: Joniful Bahri
BIREUEN - Tak hanya warga Gandapura, kasus  penipuan bantuan rumah juga dialamai warga Meunasah Dayah, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen. Seperti yang dialami Marzuki (63) yang sempat kehilangan uang Rp17 juta.

Menurut cerita Marzuki, awalnya ia didatangi seorang warga, Zah dan mengaku akan memberikannya rumah bantuan tipe 5x7.60 meter dari pemerintah.

''Awalnya sebelum dibangun rumah, Ia sempat meminta uang Rp17 juta. Dana sebesar itu saya serahkan melalui adik ipar. Namun belakangan rumah tersebut dibangun pondasi dan dipasang bata setengah,'' ujar Marzuki kepada GoAceh, Kamis (19/4/2018).

Diakui Marzuki, kasus penipuan ini menimpanya tahun 2015. Kala itu, pelaku bernama Zah menjanjikan rumah bantuan tersebut rampung dibangun dalam waktu dua bulan.

''Bila rumah ini rampung dibanguan, saya merencanakan akan menyerahkan untuk mertuanya yang tidak memiliki rumah, karena terbakar beberapa tahun lalu.

''Tapi hingga mertua saya meninggal, rumah bantuan tersebut juga tak terealisasi hingga sekarang,'' terangnya.

Kendati penipuan ini terjadi ditahun 2015, tapi Marzuki belum melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisiam setempat, tujuannya agar pelaku dapat mengembalikan uang tersebut, apa lagi hingga sejauh ini Ia belum pernah bertemu dengan pelaku.

''Kala itu yang serahkan uang dan proses pembayarannya melalui adik ipar saya. Adik ipar saya yang serahkan. Katanya Ia orang Bireuen, tapi saya tidak pernah bertemu dengan pelaku, sebab yang berhubungan langsung itu adik ipar saya,'' sebutnya. ***

Kategori:Umum, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/