Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
17 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
12 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
12 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
17 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Riau
Berita Khusus Pilgubri 2018

Andi Rachman Dinilai Sukses Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Warga Desa Bongkal Malang Minta Dibangunkan SMP

Andi Rachman Dinilai Sukses Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Warga Desa Bongkal Malang Minta Dibangunkan SMP
Senin, 23 April 2018 22:22 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi

PEKANBARU - Calon Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dinilai telah sukses meningkatkan kualitas pendidikan, pasca peralihan kewenangan pendidikan SMA/SMK. Dalam waktu satu tahun telah mempu memberikan yang terbaik bagi sekolah, terutama dalam meningkatkan perekonomian guru.

Untuk itu, masyarakat Desa Bongkal Malang, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, meminta kepada Gubernur Riau yang sedang cuti ini, untuk bisa membangun sekolah SMP di Desa mereka. Sudah  beberapa kali diajukan namun tak kunjung dibangun.

Tokoh masyarakat Desa Bongkal Malang, Devi Aria, mengatakan, Gubernur Riau ini dikenal dengan Gubernur yang peduli dengan pendidikan. Namun di Desa mereka yang jumlah penduduknya mencapai 3000 orang, sekolah yang ada baru tingkat Sekolah Dasar (SD).

"Pendidikan yang ada di tempat kami ini baru SD pak Gubernur. Kami minta ada SMP, desa kami ini termauk salah satu gerbang Kecamatan Telayang, sudah semakin banyak warganya. Tentu perlu ditingkatkan pendidikan bagi anak-anak kami, supaya tidak jauh pergi sekolahnya," kata Devi.

"Kami sudah beberapa kali mengajukan tapi belum terkabulkan. Untuk itulah kami mengadu ke pak Gubernur. Mudah-mudahan bisa terkabulkan ada SMP di Desa kami ini," tambahnya.

Selain sekolah SMP, masyarat juga meminta kepada calon Gubernur nomor 4 ini bisa membantu berdirinya pondok pesantren. Ataupun didirikannya sekolah madrasah.

"Anak-anak kami juga membutuhkan program pendidikan agama sehingga generasi kita kedepan bisa terkontrol. Anak-anak bisa jauh dari penyakit masyarakat dengan adanya pendidikan agama, terhindar dari narkoba," harapnya.

Sementara itu, salah seorang guru honorer komite di salah satu SMK di Kecamatan Telayang, Ayundra, juga mengapresiasi kepedulian Gubernur yang telah menaikkan gaji guru honorer sesuai dengan UMP. Namun ia meminta agar Gubernur bisa memperhatikan guru honorer bisa dijadikan pegawai negri.

"Saya sudah mengabdikan diri di dunia Pendidikan. Kalau bisa pak ada pengangkatan guru honor jadi pegawai. Saya sudah 10 tahun menjadi guru honor, jadi jangan ada perbedaan kalau mengangkat guru pegawai. Kalau untuk gaji Alhamdulillah cukup pak, tapi yang pegawai ini pak diutamakan," ungkap Ayundra.

Menjawab keinginan dari warga Telayang, calon Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menjelaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi masyarakat, termasuk kesejahteraan guru. Dan ia telah bertekat untuk memberikan pedidikan yang terbaik, baik SD, SMP dan SMK.

"Bapak ibu kalau memang serius untuk membangun SMP di sini silahkan ajukan proposalnya. Kita siap menampungnya, kalau Kabupaten belum membangunnya. Untuk pendidikan menjadi prioritas kita," kata Andi Rachman.

Sedangkan untuk guru honor SMA/SMK, Andi Rachman, mengatakan bahwa satu tahun setelah peralihan kewenangan, ia langsung meminta dinasnya untuk mensejahterakan guru, dengan menaikkan gaji guru sesuai UMP.

Sedangkan untuk guru honor yang akan diangkat menjadi pegawai negri, Andi Rachman menjelaskan bahwa Pemprov akan mendahulukan guru yang pernah kontrak. Dan daerah tidak bisa menerima asal pegawai yang diangkat dari honorer.

"Kami ini baru menerima satu tahun kewenangan ini, dan masukan ibu ini bagus akan saya beri tahu kepala dinas jangan main-main.

Kami menerima awal apa adanya, jadi ibu mohon bersabar ya, Insya Allah ada jalannya," kata Andi Rachman. (rls)

Kategori:Riau, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/