Ustadz Abdul Somad Saja Puji Kepemimpinan Syamsuar, Khususnya Tentang Ini
Penulis: Ira Widana
Hal ini dikatakan ustadz kodang Riau itu ketika memberi tausiah menjelang berbuka puasa di Masjid Al Firdaus, Jalan Firdaus 2, Kelurahaan Tangkerang Labui, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru, tahun lalu.
Keberhasilan Siak mengumpul zakat ini, kata ustadz lulusan S2 di Dar Al Hadits Al Hassania Institute, Kerajaan Maroko, itu suatu ketika pernah dia sampaikan pada majelis tausiah di Aceh. Dan video youtube tausiyahnya di Aceh itu pun menjadi viral.
"Ketika itu saya katakan, bahwa di Riau suatu daerah bernama Siak, zakatnya pada tahun 2015 mencapai Rp10 miliar. Ini terbesar di 12 daerah kabupaten/kota di Riau," kata Somad kala itu.
Masalah zakat ini, kata Somad, tak mempan dengan tausiah saja, namun harus ada kekuasaan yang mengharuskan umat berzakat. Sebab, sudah tak bisa lagi dengan imbauan.
"Zakat tanpa kekuasaan tak akan bisa. Jika perlu, dengan kekuasaan buat perjanjian di atas matrai untuk membayar zakat," ungkap Somad.
Di bawah kepemimpinannya selama dua periode, Syamsuar dinilai sukses menerapkan sistem ekonomi syariah di Kabupaten Siak. Hal itu tampak pada program zakat profesi yang telah diterapkannya sejak tahun 2013 lalu.
Syamsuar yang kini maju sebagai calon gubernur Riau berpasangan dengan Edy Natar Nasution dirasa selangkah lebih maju daripada pemerintah pusat yang saat ini masih belum tuntas membahas masalah zakat profesi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) beragama muslim.
Melalui Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Zakat, ?dalam kurun waktu setahun, Pemkab Siak mampu mengumpulkan dana dari zakat sebesar Rp 12 miliar yang dikelola oleh Badan Amil Zakat (Baznas) Siak.
Tercatat sejak tahun 2013 hingga 2017, zakat profesi ASN yang berhasil dikumpulkan Pemkab Siak mencapai Rp 51,45 miliar?. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 49,3 miliar telah diserahkan kepada 30.125 penerima zakat konsumtif dan 3.719 penerima zakat produktif. ?***
Kategori | : | Politik, Riau, GoNews Group |